Kabinet Harus Profesional Jika Indonesia Ingin Atasi Tantangan Ekonomi

Kabinet Harus Profesional Jika Indonesia Ingin Atasi Tantangan Ekonomi
Kabinet Harus Profesional Jika Indonesia Ingin Atasi Tantangan Ekonomi

Lima tahun ke depan, Indonesia diprediksi akan mengalami tantangan ekonomi yang lebih berat, utamanya dari sektor energi. Sosok yang duduk di Kabinet dipandang kunci dalam menghadapi tantangan tersebut. Presiden terpilih diminta untuk merekrut sosok Menteri yang lebih profesional jika Indonesia ingin selamat dari badai ekonomi.

Poin utama:

  • Untuk hadapi tantangan ekonomi ke depan, Indonesia butuh profil Kabinet yang lebih profesional, kata Tom Lembong
  • Kabinet yang lebih profesional bukan berarti kalangan non-politisi. Para Menteri dengan latar belakang partai politik juga bisa memenuhi standar profesional
  • Fundamental ekonomi harus diperkuat, pendalaman industri infrastruktur menjadi salah satu faktor penting

Defisit neraca perdagangan yang dihadapi Indonesia saat ini dianggap sebagai salah satu faktor yang membuat profil ekonomi negara ini cukup menantang. Di sisi lain, kondisi perekonomian global lima tahun belakangan juga dipandang cukup berpengaruh terhadap ekonomi domestik.

Cita-cita untuk menjadi negara maju bisa terganjal jika Indonesia tidak menerapkan strategi cemerlang dalam menjawab tantangan ekonomi tersebut.

Salah satu faktor penting dalam strategi itu adalah pemilihan para pembantu Presiden di Kabinet.

Ditemui dalam sebuah forum diskusi di Jakarta (8/5/19), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Tom Lembong, mengatakan sosok Kabinet yang lebih profesional dinilai mampu mendukung Indonesia menjawab tantangan itu.

"Saya sebenarnya khawatir tentang global outlook dan internal outlook dari perekonomian kita. Karena itu, untuk menghadapi tantangan ekonomi kita membutuhkan lebih banyak profesional di Kabinet," ungkapnya.

"Jujur saja, tantangan ekonomi makro akan datang segera, sangat cepat dan sangat berat," imbuh mantan Menteri Perdagangan ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News