Kapolri Tito Diminta Tetap Fokus Mengamankan Negara

Kapolri Tito Diminta Tetap Fokus Mengamankan Negara
Jenderal Tito Karnavian. Foto: M. Fathra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III Ahmad Sahroni meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian tetap fokus pada tugasnya untuk menciptakan keamanan ketertiban masyarakat. Dia meminta Tito tidak terganggu dengan isu perusakan barang bukti seperti yang diembuskan sejumlah pihak.

Hal itu dikatakan Sahroni merespons dugaan catatan aliran dana dari pengusaha Basuki Hariman kepada Tito saat menjabat Kapolda Metro Jaya. Catatan itu teruang dalam buku merah milik Serang Noer IR, yang belakangan diduga dirobek dua oknum penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sahroni mengingatkan saat ini Kapolri mengemban tugas berat terkait keamanan negara. Pascapengamanan Asian Games, Asian Para Games dan pertemuan IMF di Bali, Polri memiliki tugas berat pengamanan Pemilu Serentak 2019.

“Kapolri harus tetap fokus bekerja mengamankan Indonesia, jangan terganggu fokusnya dengan berbagai isu yang muncul di media massa. Salah satu agenda terbesar yang akan dihadapi Indonesia adalah Pemilu Serentak 2019 mendatang. Polri harus mampu mengamankan pesta demokrasi tersebut,” kata Sahroni, Rabu (10/10).

Menurut Sahroni, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo telah mempertegas tidak ada kaitannya Tito dalam berita acara pemeriksaan (BAP) pelaku suap impor daging Basuki Hariman seperti yang diungkapkan oleh IndonesiaLeaks.

“Saya selaku anggota Komisi III DPR mengingatkan Kapolri untuk tetap fokus pada tugasnya mengamankan negara. Jangan terpecah konsentrasi akibat berbagai isu,” kata politikus Partai NasDem ini.

Sahroni menambahkan, kembali beredarnya isu perusakan barang bukti tak membuat sinergitas antara Polri dan KPK yang saat ini telah terjalin baik menjadi rusak.

“Jangan sampai hubungan baik antara Polri dan KPK yang telah baik menjadi rusak karena adanya isu ini," katanya.

Menurut Sahroni, kembali beredarnya isu perusakan barang bukti tak membuat sinergitas antara Polri dan KPK yang saat ini telah terjalin baik menjadi rusak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News