Kekeringan Parah, Air 200 Liter Rp 100 Ribu, Minum Diirit

Kekeringan Parah, Air 200 Liter Rp 100 Ribu, Minum Diirit
Warga Dusun Sambik Rempek yang dilanda kekeringan sangat membutuhkan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Foto: Ali Ma’ shum/Radar Lombok/JPNN.com

jpnn.com - Ratusan wilayah di NTB dilanda kekeringan yang cukup parah, salah satunya Dusun Sambik Rempek Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar Lombok Barat (Lobar). Warga desa tersebut kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

ALI MA'SUM— GIRI MENANG

Lokasi Dusun Sambik Rempek berada di ujung bukit Gerepek Lombok Barat. Dari Pelabuhan Lembar, dusun ini bisa dicapai dalam waktu 30 menit.

Banyak tikungan dan tanjakan menuju lokasi. Jalannya pun tidak tergolong bagus untuk dilalui. Di Dusun ini tinggal tinggal lebih dari 300 warga dari 162 Kepala keluarga (KK).

Dusun Sambik Rempek salah satu wilayah yang terkena kekeringan. Setiap tahun, kekeringan selalu datang. Hal ini berimbas pada sulitnya warga mendapat air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Air dari embung desa hanya bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya. Seperti membuat batu bata dan membangun rumah. Untuk kebutuhan air bersih, warga harus membeli dari pedagang yang datang. Untuk 15 liter air bersih, dibeli warga seharga Rp 5 ribu.

"Ada orang yang jual air naik ke sini. Biasanya kami beli ke dia," ujar ibu Halimah, warga Dusun Rempek, Rabu (6/9).

Ada dua jenis air yang bisa dibeli warga. Yaitu air bersih yang digunakan untuk minum, memasak dan mandi. Lalu ada air yang digunakan untuk kebutuhan lainnya seperti membuat batu bata.

Kekeringan yang cukup parah memaksa warga Dusun Sambik Rempek Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar Lombok Barat (Lobar) membeli air bersih dengan harga mahal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News