Kementan Musnahkan 6 Ton Benih Jagung Impor

Kementan Musnahkan 6 Ton Benih Jagung Impor
Jagung. Foto ilustrasi: dokumen JPNN

jpnn.com, TANGERANG - Balai Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pemusnahan benih induk jagung hibrida dan padi yang mengandung hama penyakit bakteri pseudomonas syringae, Sabtu (30/3).

Pemusnahan ini dilakukan Balai Besar Karantina Soekarno Hatta, Tangerang. Total ada enam ton benih jagung dan dua kilogram benih padi yang dimusnahkan.

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Ari Jamil mengatakan, benih jagung tersebut berasal dari India dan diimpor oleh PT Metahelix Lifescience, sedangkan benih padi dibawa dari Jepang.

“Benih padi yang kami musnahkan mengandung organisme perusak, kemudian tidak memiliki syarat administratif yang lengkap. Kalau benih jagung ini sudah memiliki syarat administrasi dan dokumen perizinan yang lengkap," kata Ari, Sabtu (30/3).

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Sumardjo Gatot Irianto mengatakan, benih jagung dan padi tersebut telah terbukti mengandung Organisme Penganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) golongan A1.

“Setelah kami uji laboratorium, ditemukan benih padi dan jagung positif golongan A1," sebut Gatot.

OPTK golongan A1 sendiri merupakan golongan OPTK yang belum terdapat di Indonesia.

"Kalau enam ton bibit induk ditanam lalu hasilnya katakan dua atau tiga ton per hektare, dia akan berpengaruh sangat besar," sambung dia.

Benih padi yang kami musnahkan mengandung organisme perusak, kemudian tidak memiliki syarat administratif yang lengkap. Kalau benih jagung ini sudah memiliki syarat administrasi dan dokumen lengkap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News