Kementerian BUMN Dorong BTN Naikkan Target Penyaluran KPR

Kementerian BUMN Dorong BTN Naikkan Target Penyaluran KPR
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo (tengah) bersama Dirut BTN Maryono (kiri) saat Rapat Kerja BTN 2019 di Jakarta, Senin (28/1). Foto dok BTN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menaikkan target penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) baik subsidi maupun non-subsidi.

Hal ini bertujuan agar peran BTN lebih besar lagi dalam membantu pemerintah mengurangi backlog perumahan yang mencapai sekitar 11 juta unit.

"Ini merupakan pangsa pasar yang luar biasa untuk BTN. Berapa likuditas yang diperlukan oleh BTN, apakah perlu menerbitkan obligasi Rp7 triliun, di mana pada akhirnya BTN bisa menambah kapasitas, minimal double dan triple," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo pada acara Rapat Kerja BTN Tahun 2019 di Jakarta, Senin (28/1).

Gatot menambahkan, untuk mencapai target tersebut Kementerian BUMN akan mendorong kapasitas BTN lebih besar lagi sehingga perseroan bisa berlari kencang karena kecepatan ini yang penting.

"Zaman disrupstion ini semua serba cepat, kalau tidak cepat bisa ketinggalan," ujarnya.

Menurut Gatot, pekerjaan rumah (PR) di Kementerian BUMN jika holding terlaksana, maka ekuitas BTN akan ditingkatkan. Namun, perseroan juga harus menjaga tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dan menyiapkan proses digitalisasi.

"Saat ini digital banking sudah menjadi kebutuhan bagi banyak nasabah di Indonesia dalam melakukan aktivitas perbankan sehari-hari, karenanya digital banking Bank BTN harus kuat dan digarap secara serius lagi," tutur Gatot.

Sementara itu Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, pada tahun ini perseroan optimistis bisa terus memacu kinerjanya di tengah risiko ketidakpastian ekonomi global yang diperkirakan masih akan berlanjut dan pelaksanaan politik 2019.

Bank BTN pada tahun ini optimistis bisa terus memacu kinerjanya di tengah risiko ketidakpastian ekonomi global yang diperkirakan masih akan berlanjut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News