Kereta Anjlok, KAI Minta Maaf
jpnn.com, JAKARTA - Anjlokan MTT (kereta kerja) di Km 15+ 8/9 antara Stasiun Padalarang - Stasiun Cilame, yang terjadi pada Sabtu (8/12) siang berimbas pada terganggunya beberapa perjalanan kereta api keberangkatan dan kedatangan di Stasiun Gambir, Jakarta.
Atas terjadinya gangguan perjalanan KA ini, PT Daop 1 Jakarta menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada penumpang KA yang berangkat maupun tiba di stasiun Gambir.
“Kami memohon maaf atas terganggunya kenyamanan perjalanan kereta api. Beberapa KA terkena dampak keterlambatan keberangkatan dan kedatangan, dengan rata rata 3 - 5 jam, dari Stasiun Gambir," ujar Edy Kuswoyo Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta.
Adapun KA-KA yang mengalami dampak dari anjlokan ini beberapa kereta yang terganggu kedatangannya adalah kereta-kereta dari arah barat menuju Bandung atau sebaliknya.
Berkat kesigapan seluruh personel PT KAI di lapangan, jalur sudah normal dan bisa dilalui kembali pada pukul 15.00.
Selain berdampak pada keterlambatan kedatangan dan keberangkatan KA dari stasiun Gambir, gangguan perjalanan KA ini juga membuat calon penumpang KA membatalkan tiket.
“Ada beberapa penumpang yang membatalkan perjalanan dengan pengembalian bea 100 persen, serta untuk kereta yang mengalami keterlambatan keberangkatan di stasiun Gambir seperti KA Argo Parahyangan 7096 dan KA 24, KA.26, KA.28, KA.30, KA.7078 kami berikan service recovery berupa snack,” tutur Edy.(chi/jpnn)
Anjloknya kereta yang terjadi pada Sabtu (8/12) siang berimbas pada terganggunya beberapa perjalanan kereta api keberangkatan dan kedatangan di Stasiun Gambir.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Belasan Korban Kecelakaan Bus dan Kereta di OKU Timur Masih Dirawat di Rumah Sakit
- Kemenhub: 9.475 Orang Gunakan Kereta Api saat Momen Lebaran 2024 di Sulsel
- KAI Pastikan Tiket Kereta Masih Ada Selama Lebaran 2024
- 13 Hari Masa Posko Lebaran Idulfitri, KAI Divre III Angkut 40.202 Pelanggan
- Jasa Raharja Berangkatkan Disabilitas Mudik Gratis Naik Kereta Api dari Stasiun Senen
- H-3 Lebaran, Okupansi Penumpang Mudik dengan Transportasi Kereta Api Masih Tinggi