Kesaksian Korban Kerusuhan Tinju di Nabire
Bom Asap Bikin Mata Orison Kabur dan Tak Sadar
Jumat, 19 Juli 2013 – 01:21 WIB
Final kejuaraan tinju amatir Bupati Cup di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Minggu (14/7) malam lalu, sedianya menjadi pesta rakyat. Ribuan penonton datang melebihi kapasitas gedung. Sayang, kerusuhan antarpenonton berujung meninggalnya 17 orang.
SIDIK M. TUALEKA, Nabire
Baca Juga:
Orison Mote awalnya tidak berniat menonton pertandingan tinju. Pemuda 17 tahun dari suku Deyai itu turun ke Nabire untuk membeli peralatan sekolah. Orison bersiap mengikuti masa orientasi siswa baru di SMA Negeri 1 Deyai esok harinya. Deyai adalah kabupaten baru di daerah pegunungan hasil pemekaran dari Nabire. Orison menghabiskan enam jam untuk sampai ke Nabire.
Setiba di Nabire, Orison memborong dua lusin buku tulis dan sejumlah alat tulis. Misi selesai. Namun, dia tidak lantas pulang. ""Mumpung Minggu, saya ingin cari hiburan di kota,"" kata anak pasangan Meri Ikomou dan Frans Mote itu.
Final kejuaraan tinju amatir Bupati Cup di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Minggu (14/7) malam lalu, sedianya menjadi pesta rakyat. Ribuan penonton
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri