Keterlaluan

Keterlaluan
Penumpang beristirahat di lincak/amben di Bandara Chiang Mai. Foto: Disway

jpnn.com - Saya sering baca iklan menyenangkan. Di tengah-tengah berita di luar negeri. Tentang Indonesia.

Isinya: datanglah ke Indonesia. Rasakan penerbangannya. Tarifnya keterlaluan--murahnya.

Seminggu terakhir ini saya tidak lagi melihat iklan seperti itu. Sejak tarif tiket pesawat tidak 'keterlaluan' lagi.

Bahkan kini 'keterlaluan'--sebaliknya. Bukan saja harga tiketnya naik. Bagasi pun dikenakan biaya.

Keterlaluan

Sayur dijual di ruang tunggu Bandara Chiang Mai. Penumpang jurusan Bangkok menyukainya. Di Bangkok sayuran mahal.

Sejak itu ada yang beda. Pesawat tidak selalu penuh lagi. Misalnya saat saya ke Pontianak. Sebelum Capgome. Dengan pesawat Lion.

Banyak kursi kosong. Ada pula kesibukan tambahan. Bagi pramugarinya: mengawasi barang bawaan penumpang.

Saya sering baca iklan menyenangkan. Di tengah-tengah berita di luar negeri. Tentang Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News