Ketua MPR dan DKPP Bahas Penguatan Etika

Ketua MPR dan DKPP Bahas Penguatan Etika
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan berfoto dengan Prof Dr. Jimmly Asshiddiqie usai menerima kunjungan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (22/2). Foto: source for JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima kunjungan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (22/2).

Delegasi DKPP dipimpin Ketuanya Prof. Dr. Jimmly Asshiddiqie. Pada kesempatan dia menyampaikan bahwa masa tugasnya akan segera selesai pada Juni nanti.

Menurut Jimmly, selama lima tahun masa tugasnya, DKPP telah mencapai prestasi yang menggembirakan. Salah satunya adalah keberhasilan menciptakan peradilan etik dalam bentuk Mahkamah Etika.

Prestasi ini dianggap sangat baik, karena sebelumnya persoalan etik hanya dibahas secara internal dalam sebuah lembaga etik saja. Sehingga gaungnya kurang dirasakan masyarakat.

Jimmly juga mengajak ketua MPR untuk melaksanakan Sosialisasi terhadap Ketetapan MPR No 6 tahun 2001 tentang etika kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Sosialisasi penting, mengingat makin banyak pejabat negara yang kurang memperhatikan persoalan etika dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Kalau ini terus berlanjut, akan menimbulkan preseden buruk di masa depan," ujar Prof Jimmly.

Nantinya, kata mantan hakim konstitusi ini, sosialisasi Ketetapan MPR No 6 tahun 2001 itu akan dilakukan dalam bentuk Konferensi Nasional etika kehidupan berbangsa dan bernegara.

Rencananya, acara tersebut akan diselenggarakan pada Akhir April. Tujuannya adalah, agar etika kehidupan berbangsa dan bernegara bisa lebih dipahami dan dimengerti masyarakat.

 Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima kunjungan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (22/2).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News