Ketum PBNU Tegaskan Para Kiai Akan Marah Jika Full Day School Dipaksakan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj bersama sejumlah ulama menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (11/7). Kedatangan Kiai Said dan rombongan bertujuan untuk menyampaikan sikap ulama terkait kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tentang sekolah lima hari atau full day school.
"Kami menyampaikan salam dari kiai seluruh Indonesia yang menolak sekolah lima hari. Karena itu akan menggusur madrasah-madrasah," kata Kiai Said di kompleks Istana Negara.
Menurutnya, jumlah madrasah di Indonesia mencapai 76 ribu. Semuanya merupakan milik NU yang dibangun masyarakat. Pengajarnya juga dari masyarakat yang digaji secara swadaya.
Karenanya jika pertimbangan sekolah lima hari adalah pembentukan karakter anak, Kiai Said menegaskan bahwa hal itu kini sudah berjalan di madrasah maupun pondok pesantren. "Justru kami khawatirkan jadi radikal kalau tanpa madrasah," tegasnya.
Lantas bagaimana respons Presiden Joko Widodo? "Ya memahami betul karena bayangkan, ulama-ulama akan tersinggung dan marah kalau full day school dipaksakan," jawabnya.(fat/jpnn)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj bersama sejumlah ulama menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Kembali Memanas, Wasekjen PBNU Sesalkan PKB yang Alergi Regenerasi Pimpinan
- Jasa Raharja Tinjau Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni Lampung
- Dirut Jasa Raharja Dampingi Menko PMK Pantau Arus Mudik dari Command Center
- Menunggu Putusan MK, PBNU: Jangan Larut dalam Kebencian, Harus Move On
- 4 Menteri Kompak di Sidang PHPU, Bansos Tak Terkait Pilpres 2024
- MK Sudah Kirim Surat Panggilan Resmi kepada 4 Menteri & DKPP