Keunikan Masjid Rahmat yang Dibangun Sunan Ampel dari Arsitektur hingga Kaligrafinya

Keunikan Masjid Rahmat yang Dibangun Sunan Ampel dari Arsitektur hingga Kaligrafinya
HIASAN NAN INDAH: Pintu masuk Masjid Rahmat berarsitektur khas Suroboyo, yakni daun semanggi. Foto Andy Satria/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Masjid Rahmat merupakan masjid tertua di Kota Pahlawan. Masjid yang dibangun Sunan Ampel pada abad 15 tersebut banyak menyimpan sejarah dan penuh filosofi.

===========================
Moh Mahrus - Radar Surabaya
===========================

Arsitektur masjid yang dahulunya disebut langgar tiban itu mempunyai keunikan tersendiri.

Hal itu masih terlihat hingga saat ini. Salah satunya bentuk daun semanggi yang terdapat di beberapa titik. Misalnya di atas tempat imam, teras masjid, pagar, dan gerbang.

“Masjid ini awalnya dinamakan langgar tiban. Karena dibuat hanya satu malam dan bentuknya sederhana, terbuat dari kayu,” ungkap Mansyur, Ketua Yayasan Masjid Rahmat.

Selain itu, Mansyur menjelaskan, ketika awal mula berdiri, di sekitar lokasi langgar tiban banyak dijumpai bunga-bunga yang berwarna kuning.

“Maka dari itu, warga sekitar langsung memberi nama daerah ini dengan sebutan Kembang Kuning yang kini menjadi nama jalan,” bebernya.

Suasana adem langsung terasa bila kita menginjakkan kaki di pelataran masjid yang terletak di Jalan Kembang Kuning 79-81 itu.

Masjid Rahmat merupakan masjid tertua di Kota Pahlawan. Masjid yang dibangun Sunan Ampel pada abad 15 tersebut banyak menyimpan sejarah dan penuh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News