Kini BKGN Jangkau 57 Lokasi

Kini BKGN Jangkau 57 Lokasi
Ilustrasi menjaga kesehatan gigi. FOTO : jpnn

jpnn.com, SURABAYA - Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang terlaksana atas kerjasama Pepsodent dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) kembali diadakan. Untuk tahun ini, agenda rutin itu akan menyasar 57 lokasi di beberapa kota dan kabupaten di Indonesia. Pelaksanaannya mulai 12 September hingga 29 November.

Mengangkat tema Merdeka dari Gigi Berlubang, ajang tersebut memiliki tujuan mengedukasi masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut. ”Salah satunya juga dengan menjaga asupan camilan yang masuk. Karena ini hubungannya erat sekali,” kata drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. selaku Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia 

Drg Mirah menambahkan bahwa konsumsi camilan di Indonesia terindikasi mengalami peningkatan sebesar 4% setiap tahunnya. Mayoritas merupakan camilan manis dan lengket seperti cokelat, pastry dan permen yang paling digemari anak-anak.

“Mengonsumsi camilan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat dan gula terutama yang lengket dapat menurunkan derajat keasaman mulut. Setelah mengonsumsi makanan yang manis, derajat keasaman mulut turun hingga di bawah pH kritis 5,5 dalam hitungan menit dan tetap rendah hingga 1 jam setelahnya. Bila terjadi terus menerus kondisi ini menyebabkan hilangnya mineral-mineral gigi dan mengakibatkan terjadinya gigi berlubang,” jelas drg. Mirah saat ditemui di FKG UHT (Universitas Hang Tuah) Surabaya.

Agar kesehatan gigi maksimal, Lita Agustia, drg., M.H.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah menambahkan penjelasan untuk memilih asupan camilan dengan makanan bertekstur seimbang yang berserat, berkadar air, serta berkalsium tinggi seperti produk susu dan turunannya.

“Tekstur lembut dari ragam camilan yang marak dijumpai saat ini juga membuat anak kurang berlatih mengunyah, sebaliknya makanan yang berserat akan lebih lama dikunyah. Gerakan mengunyah merangsang aliran kelenjar ludah yang merupakan pembersih alami rongga mulut dan menetralisasi keasaman di dalamnya. Edukasi mengenai pentingnya memilih asupan camilan yang seimbang ini semoga dapat diterima oleh masyarakat melalui rangkaian acara BKGN 2017,” jelasnya.

Lebih lanjut menjelaskan tentang rangkaian kegiatan BKGN 2017, drg. Lita menjelaskan tentang kehadiran BKGN di kota Surabaya mulai tanggal 5 – 7 Oktober 2017. Selama tiga hari, masyarakat Surabaya dan sekitarnya diberi kesempatan untuk melakukan pemeriksaan serta perawatan gigi gratis di RSGM FKG UHT yang berlokasi di Jl. Arief Rachman Hakim No. 150, Surabaya.

Memasuki tahun ke delapan, penyelenggaraan BKGN 2017 semakin istimewa dengan kehadiran mobil keliling gigi dan mobile clinic. “Pada pelaksanaan BKGN tahun ini Pepsodent bekerja sama dengan Cobra Dental, CT Foundation dan Indosat Ooredoo menghadirkan fasilitas perawatan gigi keliling yang spesifik ditujukan ke daerah PDGI cabang. Kami berharap kehadiran mobil keliling gigi ini dapat memperluas kesempatan masyarakat untuk mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dalam BKGN 2017,” ungkap drg. Mirah. (JPNN/pda)

Drg Mirah menambahkan bahwa konsumsi camilan di Indonesia terindikasi mengalami peningkatan sebesar 4% setiap tahunnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News