Kisah Sukses 13 Tokoh Nasional Alumni Boedoet Jadi Buku

Kisah Sukses 13 Tokoh Nasional Alumni Boedoet Jadi Buku
Jumpa pers peluncuran buku Torehan Kami Warnai Negeri yang berisi kiprah para tokoh lulusan SMA N 1 Jakarta atau SMA Boedoet di Jakarta, Senin (13/3). Foto: Trimujoko Bayuaji/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - 13 tokoh nasional diceritakan kisahnya dalam sebuah buku berjudul: Torehan Kami Warnai Negeri, Alumni  Boedoet Dalam Konstelasi Pembangunan Indonesia. Sesuai judulnya, buku itu berisi kisah para alumni SMAN 1 Jakarta yang beralamat di Jalan Budi Utomo No. 7 Jakarta. 

Kisah tokoh dalam buku tersebut menjadi semakin menarik karena Boedoet sendiri merupakan sekolah negeri pertama dan tertua di Jakarta bahkan mungkin tertua di Indonesia. Mereka telah menghasilkan banyak alumni yang moncer menitit karir di dalam maupun di luar negeri. 

Buku ini juga menjadi karya pertama yang dipersembahkan untuk ulang tahun SMAN 1 Jakarta yang jatuh setiap 13 Maret. Beberapa nama yang ada dalam buku itu adalah Adang Daradjatun. Dia menjadi sosok penting karena menjadi ketua tim reformasi, saat pemisahan Polri dari TNI yang selama ini sulit untuk direalisasikan.

"Dalam buku itu saya menulis idealisme para pemuda, suatu perubahan harus terjadi, perubahan akan terjadi kalau generasi mudanya siap. Buku ini menjadi dorongan dan masukan tentang idealisme pemuda. Tahun 1998 terjadi generasi reformasi Polri. Bagi saya, idealisme tersebut jangan diteriakkan diluar, tetapi masuklah ke dalam lingkungan tersebut (Dewan Perwakilan Rakyat, red)," katanya, sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat, Senin (13/3) siang.

Ada lagi J.B sumarlin yang pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik dunia versi majalah Euromoney pada tahun 1989. Soerjadi Soedirdja, Gubernur Jakarta pertama yang berhasil mengumpulkan APBD mencapai angka triliunan. Ada lagi tokoh di balik penanganan krisis moneter pada tahun 1997 yaitu, Dorodjatun Kuntjoro Jakti.

Denny Januar Ali atau biasa disebut Denny J.A, ia baru saja mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement Award untuk Survei dan Konsultan Politik. "Beliau membawa tradisi baru yaitu survei opini publik mengenalkan ilmu sosial kuantitatif," imbuh Lucya Andam Dewi, tokoh literasi nasional, yang namanya ada dalam buku tersebut. 

Perempuan pertama yang pernah menjabat ketua IKAPI nasional dan ASEAN itu juga menceritakan, pernah mengalami masa harus sekolah pagi dan sore karena banyaknya siswa pada saat itu. 

"Tetapi walaupun saya sekolah sore atau pagi, saya selalu mengisi aktivitas di sekolah. Mudah-mudahan buku ini bisa memotivasi adik-adik yang masih sekolah dan masyarakat pada umumnya," kata Lucya.

13 tokoh nasional diceritakan kisahnya dalam sebuah buku berjudul: Torehan Kami Warnai Negeri, Alumni  Boedoet Dalam Konstelasi Pembangunan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News