Klenteng Hok Tiek Hian, Saksi Sejarah Belanda Paksa Warga Pindah Keyakinan

Klenteng Hok Tiek Hian, Saksi Sejarah Belanda Paksa Warga Pindah Keyakinan
IBADAH: Rupang dewa menjadi salah satu pelengkap ibadah di di Klenteng Hong Tiek Hian Jalan Dukuh. Foto Satria Nugraha/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Warga asli Tiongkok dikenal sebagai penganut Tri Dharma yang taat. Namun, kini banyak di antara mereka berpindah keyakinan.

Klenteng Hok Tiek Hian adalah tameng arus perpindahan itu.

====================================
Bagus Putra Pamungkas - Radar Surabaya
====================================

Down Town dikenal sebagai kampung pecinan. Banyak warga asli Tiongkok yang tinggal di Kota Lama.

Kebanyakan mereka datang ke Surabaya sebagai pelarian. Sebab, pada awal tahun 1800-an terjadi gejolak di negeri Tirai Bambu.

Warga Tionghoa yang mencari perlindungan itupun akhirnya menetap di kebanyakan mereka beraliran Tri Dharma.

Mulai dari Buddha, Taoisme hingga beraliran Khong Hu Cu. Karena itulah, mereka mulai bergotong royong membangun rumah ibadat.

Itulah yang akhirnya membuat banyak Klenteng di kawasan Down Town. Termasuk Boen Bio dan Klenteng Coklat. Namun, hal itu membuat penjajah Belanda gerah.

Warga asli Tiongkok dikenal sebagai penganut Tri Dharma yang taat. Namun, kini banyak di antara mereka berpindah keyakinan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News