KLHK Beri Nama untuk Bayi Lumba-lumba di Ancol

KLHK Beri Nama untuk Bayi Lumba-lumba di Ancol
Bayi lumba-lumba di Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), Jakarta. Foto: Dok. TIJA

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) Wiratno meninjau Lembaga Konservasi PT Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) sekaligus memberikan nama kepada bayi lumba-lumba yang baru lahir pada 10 November 2018 lalu di Ocean Dream Samudra Ancol, Jakarta. Kegiatan ini dilakukan di sela-sela agenda Musyawarah Nasional Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia 2018, Senin (26/11/2018).

Keberhasilan Captive Breeding pada Lumba-lumba Hidung Botol (Tursiops aduncus) LK PT Taman Impian Jaya Ancol ini merupakan kelahiran ke-11 pada 10 tahun terakhir dari Induk yang bernama Fitri dan Pejantan bernama Rio. Pasangan tersebut sudah disatukan pada tanggal 16 November 2017. Tanda kehamilan dilihat dengan mendeteksi kadar progesterone sejak 29 Desember 2017, yakni dengan kadar progesterone di dalam darah 9,94 ng/ml yang kemudian terus meningkat.

“Pengambilan darah ini dilakukan setiap bulan. Kemudian didukung dengan melakukan USG untuk melihat perkembangan kondisi janin,” kata Corporate Communications Taman Impian Jaya Ancol, Rika Lestari dalam siaran persnya, Rabu (28/11).

Menurut Rika, bayi lumba-lumba tersebut diberikan nama HERO karena lahir pas Hari Pahlawan. Selain memberikan nama kepada bayi lumba-lumba, Wiratno beserta rombongan juga meninjau kondisi bayi dugong yang diselamatkan pada 25 Oktober 2018 lalu dari tangkapan nelayan di daerah Banten.

Bayi Dugong tersebut saat ini masih mendapatkan perawatan intensif oleh tim Konservasi Ancol di fasilitas karantina Sea World Ancol. Nantinya Dugong yang telah direscue, direncanakan akan dilepas-liarkan kembali ke alam, setelah kondisinya kembali pulih dan dinyatakan mampu beradaptasi di lingkungannya.

Menurut Rika, hal ini merupakan salah satu fungsi dari lembaga konservasi PT TIJA untuk melakukan penyelamatan dan perawatan agar hewan tersebut dapat dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya. Keberhasilan evakuasi/penyelamatan bayi dugong ini tidak lepas dari peran serta masyarakat yang aktif melapor dan dengan sukarela menyerahkan, respons cepat dari Direktorat KKH dan koordinasi yang baik antara LK PT. TIJA, Balai Besar KSDA Jawa Barat dan Balai KSDA Jakarta.

Pada kesempatan tersebut, Manajemen PT TIJA menilai kunjungan KLHK merupakan bentuk perhatian yang sangat baik terhadap aktivitas konservasi yang dilaksanakan oleh LK PT TIJA. Dalam kunjungan tersebut, Wiratno juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak Ancol yang telah berhasil menyelamatkan bayi dugong dan merawatnya dengan baik.

Wiratno berharap dapat menjamin kelestarian biota mamalia laut ini. Peninjauan tersebut diakhiri di Sea World Ancol dengan seremoni penandatanganan akte bagi bayi lumba-lumba kemudian ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah.(fri/jpnn)


Keberhasilan Captive Breeding pada Lumba-lumba Hidung Botol LK PT TIJA ini merupakan kelahiran ke-11 pada 10 tahun terakhir dari induk Fitri dan Rio.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News