Koalisi Mahathir Retak, Saling Tuding hingga Konspirasi Pemberontakan

Koalisi Mahathir Retak, Saling Tuding hingga Konspirasi Pemberontakan
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamaddi Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Koalisi Pakatan Harapan (PH) mulai retak. Pemicunya adalah langkah Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad yang menerima para politikus mantan anggota United Malays National Organization (UMNO).

Gara-gara hal tersebut, kini ada kabar bahwa parlemen akan mengajukan mosi tidak percaya untuk menggulingkan ketua Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) itu.

''Beberapa faksi secara sembunyi-sembunyi merencanakan pemberontakan dan sangat mungkin lewat mosi tak percaya di Parlemen atas kepemimpinan Mahathir,'' bunyi tulisan bloger Malaysia Mujahidin Zulkiffli. Untuk menggulingkan Mahathir, dibutuhkan 112 dukungan dari 222 anggota parlemen.

BACA JUGA: Siap Tampung Kader UMNO, Mahathir: Asal Bukan Loyalis Najib

Selain menerima anggota UMNO, Mahathir mulai mengkritik pemerintahan yang dibawahkannya saat ini. Menurut dia, pemerintahan saat ini belum bisa memenuhi janj-janji kepada rakyat seperti saat kampanye.

Di lain pihak, Sekjen Partai Islam Se-Malaysia (PAS) Takiyuddin Hassan juga mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap Mahathir bahwa ada pengkhianatan dua partai di dalam tubuh PH.

Dia memang tak menyebutkan nama partai tersebut. Tapi, sangat mungkin yang dituduh salah satunya adalah Parti Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar Ibrahim.

PKR langsung menampik. ''Tak ada yang ingin berkomentar. Sebab, itu bukan masalah dan hanya usaha PAS untuk mengalihkan fokus atas uang yang mereka ambil dari 1MDB,'' ujar Anwar Ibrahim. (sha/c22/dos)


Kemesraan Pakatan Harapan ternyata tak berlangsung lama. Koalisi pemerintahan PM Malaysia Mahathir Mohamad itu mulai retak


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News