Konferensi Meja Potlot Mendesak Pembatalan RUU Permusikan

Konferensi Meja Potlot Mendesak Pembatalan RUU Permusikan
Konferensi Meja Potlot terkait RUU Permusikan. Foto: Istimewa.

jpnn.com, JAKARTA - Dua kelompok yang saling berseberangan terkait RUU Permusikan (kelompok tolak dan revisi) akhirnya mencapai kesepakatan terkait polemik yang ada. Kesepakatan didapat setelah dua kelompok itu duduk satu meja dalam Konferensi Meja Potlot di markas besar Slank, Jalan Potlot, Jakarta pada Selasa (12/2) malam lalu.

Dalam pertemuan yang dilakukan secara tertutup dan santai tersebut, kedua belah pihak sepakat dalam tiga hal. Pertama, mendesak DPR agar dengan segera melakukan pembatalan RUU Permusikan beserta seluruh proses yang tengah dijalankan di parlemen pada saat ini, sembari menunggu dilaksanakannya Musyawarah Musik Indonesia.

Baca juga: Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan Gelar Pertemuan dengan Badan Keahlian DPR

Kesepakatan kedua, yakni menggelar Musyawarah Musik Indonesia yang dihadiri para pemangku kepentingan dari Sabang sampai Merauke. Pertemuan dengan agenda utama di antaranya menyerap aspirasi sekaligus menyepakati atau tidak menyepakati dibentuknya aturan tertulis yang akan mengatur tata kelola industri musik Indonesia.

Poin ketiga kesepakatan pertemuan yakni melakukan pemetaan ulang permasalahan yang sedang terjadi saat ini di industri musik Indonesia sebagai salah satu cara untuk mencari solusi terbaiknya.

Baca juga: 8 Rekomendasi Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan

Dalam Konferensi Meja Potlot yang digagas oleh Slank dan manajemen dihadiri berbagai pelaku musik tanah air. Di antara lain Anang Hermansyah, anggota DPR RI Fraksi PAN Komisi X dan juga Glenn Fredly yang mewakili Kami Musik Indonesia, sebuah gerakan yang menjadi penghubung dengan perwakilan stakeholder ekosistem musik untuk Rapat Dengar Pendapat Umum dengan DPR RI sebagai inisiator RUU Permusikan.

Sementara dari Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan tampak hadir antara lain Edy Khemod, Endah Widiastuti, Ricky Siahaan, Ramondo Gascaro, Wendi Putranto, Che Cupumanik, Nadia Yustina, M. Asranur hingga Soleh Solihun.

Dua kelompok yang saling berseberangan terkait RUU Permusikan (kelompok tolak dan revisi) akhirnya mencapai kesepakatan terkait polemik yang ada.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News