KPSN Desak PN dan Kejari Banjarnegara Jemput Paksa Sekjen PSSI

KPSN Desak PN dan Kejari Banjarnegara Jemput Paksa Sekjen PSSI
Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono. Foto: KPSN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono mendesak pihak pengadilan dan kejaksaan Banjarnegara untuk memanggil paksa Sekretaris Jendral PSSI Ratu Tisha.

Pasalnya, Ratu Tisha Destria sudah dua kali mangkir untuk diperiksa sebagai saksi dalam persidangan perkara match fixing atau mafia pengaturan skor di Pengadilan Negeri (PN) Banjarnegara, Jawa Tengah.

Tisha dua kali mangkir yakni pada Kamis (16/5) dan hari Senin (19/5) dengan terdakwa Saudara Dwi Irianto alias Mbah Putih, saudara Johar Lin Eng, Saudara Priyanto dan Saudari Anik Yuni Artika Sari.

Baca: Penyusup Aksi 22 Mei Siapkan Rompi Antipeluru Bertuliskan Polisi, Ternyata Ini Tujuannya

Suhendra mengatakan ketidakhadiran Tisha dalam dua kali persidangan dapat diancam dengan hukuman 9 (sembilan) bulan penjara sebagaimana dimaksud Pasal 224 ayat (1) KUHP. Maka dengan ini pihaknya memohon tiga hal.

"Pertama, majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Banjarnegara yang menyidangkan perkara keempat terdakwa sebagaimana tersebut di atas untuk mengeluarkan penetapan pemanggilan paksa terhadap saksi atas nama Saudari Ratu Tisha Destria beserta surat perintah membawa yang bersangkutan dalam persidangan berikutnya dengan meminta bantuan pihak penyidik Kejaksaan/Polri," katanya.

Dia juga memohon agar Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjarnegara yang menjadi penuntut atas perkara keempat terdakwa untuk bertindak.

"JPU sebagai penuntut umum untuk melakukan eksekusi penjemputan paksa terhadap saksi atas nama Saudari Ratu Tisha Destria beserta surat perintah membawa yang bersangkutan dalam persidangan berikutnya," katanya.

Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono mendesak pihak pengadilan dan kejaksaan Banjarnegara untuk memanggil paksa Sekretaris Jendral PSSI Ratu Tisha.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News