Krisis! Tuntut Presiden Turun, 26 Orang Tewas dalam Satu Bulan

Krisis! Tuntut Presiden Turun, 26 Orang Tewas dalam Satu Bulan
Salah seorang demonstran siap bertikai dengan pasukan keamanan di Caracas. Foto: AFP

jpnn.com, CARACAS - Krisis politik di Venezuela makin tegang. Tidak hanya di ibu kota negara, Caracas, kerusuhan menjalar di mana-mana. Massa pro dan kontra Presiden Nicolas Maduro berseteru di setiap sudut kota di negara yang terletak di ujung utara Amerika Selatan itu.

Massa oposisi masih bersikeras untuk menumbangkan Presiden Maduro, meski korban terus berjatuhan. April ini, 26 orang tewas dalam bentrok antara pemrotes dan pasukan keamanan. Jumlah yang tewas itu termasuk seorang pria berusia 23 tahun yang ditembak di kepalanya saat demonstrasi di negara bagian Lara.

Salah seorang tokoh oposisi, Luisa Ortega mengatakan, para demonstran ditangkap dan diadili tanpa proses hukum. Dia mencontohkan, penangkapan sekelompok orang di Nueva Esparta, yang tak jelas alasannya. "Apa yang mereka lakukan? Apa tuduhannya, tidak ada informasi sedikit pun," katanya.

Krisis! Tuntut Presiden Turun, 26 Orang Tewas dalam Satu Bulan

Demonstrasi di Caracas, Minggu (24/4). Foto: AFP

Ortega mengatakan hampir 1.300 orang telah ditangkap dalam demonstrasi bulan ini. Selain 26 orang yang dilaporkan tewas, lebih dari 400 orang terluka.

Pihak oposisi menyalahkan Maduro karena krisis pangan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya di negara kaya minyak itu. Sementara Maduro sendiri mengklaim krisis tersebut berasal dari konspirasi kapitalis yang didukung Amerika Serikat.

Krisis! Tuntut Presiden Turun, 26 Orang Tewas dalam Satu Bulan

Krisis politik di Venezuela makin tegang. Tidak hanya di ibu kota negara, Caracas, kerusuhan menjalar di mana-mana. Massa pro dan kontra Presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News