Kritik Koruptor dengan Rai Gedek
jpnn.com, SURABAYA - Ada banyak cara untuk menyampaikan kritik terhadap maraknya kasus korupsi yang terjadi di negeri ini.
Terlebih lagi, para pelaku justru merupakan pejabat yang seharusnya menjadi figure dan panutan masyarakat.
Para pelaku seni, dari Komunitas Teater Jati Suara Indonesia Surabaya, menyampaikan kritiknya dengan memasang anyaman bambo pada wajah. Rai Gedek, yang berkonotasi tidak tahu malu alias muka tembok.
Tema ini diangkat untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang budaya malu.
“Lihat koruptor-koruptor di DPRD Malang kapan hari itu. Mereka itu sudah tau salah tetapi malah ketawa-ketawa,” kata Koordinator Jati Suara Indonesia Surabaya Heri.
Heri menilai, titik malu para koruptor tersebut sangatlah rendah. “Saya tidak habis pikir mereka (koruptor) kok masih bisa tertawa. Apa sudah tidak punya malu atau bagaimana mereka itu,” tuturnya.
Heri berharap, seninya dapat sebagai pengingat terhadap masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan hendaknya dipikirkan secara matang, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
“Harus berhati-hati dalam berbuat. Terlebih jika tindakan kita dapat menyengsarakan orang banyak,” ujarnya.
Seniman mengkritik para koruptor dengan cara Rai Gedek yang berkonotasi tidak tahu malu alias muka tembok.
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pedalaman Nagan Raya
- Mantan Kepala Bappeda Bireuen Dituntut 6 Tahun Penjara, Begini Dosanya
- Polda Sumsel Memusnahkan 7,7 Kilogram Sabu dan 183 Butir Ekstasi
- Ditanya Penangkapan Warga Kampung Bayam, Gubernur DKI Jakarta Tersenyum, Naikkan Pundak
- DPRD Kota Denpasar Apresiasi Capaian Kinerja LKPJ Wali Kota Tahun 2023
- Calon PPPK 2023 Teken Perjanjian Kerja, Bakal Dievaluasi Tiap Tahun