KRPL BKP Kementan Mendapat Apresiasi Anggota FAO

KRPL BKP Kementan Mendapat Apresiasi Anggota FAO
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi selaku Ketua (Delegasi Republik Indonesia menjadi salah satu penelis dalam Symposium yang dilaksanakan oleh FAO di Roma, Italia, 21-23 Nopember 2018. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi selaku Ketua (Delegasi Republik Indonesia (Delri) menjadi salah satu penelis dalam Symposium yang dilaksanakan oleh FAO di Roma, Italia, 21-23 Nopember 2018.

Symposium Internasional yang bertemakan "Agricultural Innovation for Family Farmers: Unlocking the Potential of Agricultural Innovation to Achieve the Sustainable Development Goals” dihadiri hampir 600 peserta dari 76 negara yang berasal dari kalangan pemerintahan, dunia usaha, masyarakat sipil dan organisasi petani.

Symposium ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang potensi inovasi pertanian dalam mendukung upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui sharing pengalaman berbagai negara dalam pengembangan teknologi untuk family farmers. Selanjutnya adalah, bagaimana inovasi teknologi tersebut dapat dikembangkan, direplikasi dan diperluas penerapannya.

Pada sesi Driving Successful Innovation Through Effective Decision Making, Agung menyampaikan tentang pengalaman Indonesia melaksanakan kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sebagai salah satu inovasi dalam pemberdayaan family farmers di Indonesia, termasuk bagaimana suatu kebijakan diambil secara buttom up yang berbasis pada kebutuhan dan sumberdaya atau aset yang dimiliki petani.

“Dalam merancang kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan melalui KRPL, Kelompok Wanita Tani sebagai pelopor utamanya, membuat perencanaan sesuai kebutuhan, sehingga apa yang dikerjakan sesuai perencanaan yang mereka buat sendiri,” ujar Agung.

Melalui perencanaan dari bawah, lanjut Agung, tingkat keberhasilannya akan lebih tinggi.

“Peran pemerintah dalam kegiatan ini lebih banyak sebagai pendamping dan fasilitator,” tambah Agung.

Lebih lanjut, Agung menjelaskan kebijakan yang diambil diarahkan untuk memotivasi masyarakat di daerah rentan rawan pangan yang memiliki keterbatasan infrastruktur untuk dapat menghasilkan pangan oleh mereka sendiri.

Agung menyampaikan pengalaman Indonesia melaksanakan kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sebagai salah satu inovasi dalam pemberdayaan family farmers.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News