Kualitas Pemilu Mengecewakan, Anggaran KPU Layak Diaudit
jpnn.com, JAKARTA - Dekan Fakultas Hukum Universitas Nasional, Ismail Rumadan menilai perlu dilakukan audit terhadap anggaran KPU. Pasalnya, Pemilu 2019 yang menghabiskan anggaran triliunan rupiah ternyata pelaksanaannya mengecewakan.
"Anggaran KPU untuk penyelenggaraan pemilu itu cukup besar, kurang lebih Rp 25 triliun sekian, sehingga harapannya KPU melaksanakan Pemilu ini penuh tanggung jawab," jelas Ismail, Jumat (26/4).
Ismail kemudian memaparkan sejumlah persoalan pada Pemilu 2019. Di antaranya, penyiapan kotak suara, data pemilih hingga pada penghitungan suara.
Karena itu, dia menganggap wajar apabila masyarakat menghendaki agar KPU segera diaudit. "Mestinya dana yang begitu besar itu berimbang atau sebanding dengan proses penyelenggaraan pemilu yang baik dan berjalan dengan lancar," tandasnya.
Selain itu, Ismail juga prihatin atas meninggalnya 225 petugas KPPS. Dia meminta agar permasalahan ini disikapi secara serius oleh KPU serta pemerintah.
"Ini tentu kondisi kemanusiaan dan perlu mendapat perhatian serius, karena mereka di bawah yang menjadi korban ini mewakafkan diri untuk kepentingan negara dan kelancaran demokrasi," tandasnya. (dil/jpnn)
Dekan Fakultas Hukum Universitas Nasional, Ismail Rumadan menilai perlu dilakukan audit terhadap anggaran KPU
Redaktur & Reporter : Adil
- Massa Aksi di KPU Minta Semua Pihak untuk Tidak Menyudutkan Penyelenggara Pemilu
- Gabungan Pemantau Pemilu Nasional Desak KPU-Bawaslu Setop Pengunaan Aplikasi Sirekap & Siwaslu
- KMHDI Minta DKPP Segera Copot Ketua KPU RI
- Tips agar Petugas KPPS Pemilu 2024 Tetap Sehat, Peristiwa Tragis 2019 Jangan Terulang
- Tegas, KPU Mengingatkan Jajaran Jangan Pernah Memotong Hak Petugas KPPS
- PTUN Jakarta Perintahkan KPU Masukkan Irman Gusman ke DCT DPD RI Pemilu 2024