Kubu Prabowo – Sandi Minta Pemungutan Suara Ulang Pilpres di Jateng
jpnn.com, JAKARTA - Saksi pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menolak hasil rekapitulasi suara secara manual Pilpres 2019 di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Saksi dari pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 itu tidak menandatangani hasil rekapitulasi manual Provinsi Jateng.
"Ya (saksi Prabowo - Sandi tidak mengakui rekapitulasi), karena banyak kejadian," kata Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Ferry Mursidan Baldan ditemui di kantor KPU, Jakarta, Senin (13/5).
Menurut Ferry, proses rekapitulasi suara di Jateng penuh kecurangan dan intrik sehingga saksi Prabowo - Sandiaga menolak hasil Pilpres 2019 di Jateng.
Ferry membeberkan, satu diantara bentuk kecurangan itu, ketika saksi Prabowo - Sandiaga tidak bisa menyaksikan penghitungan suara di tingkat kecamatan.
BACA JUGA: Rekapitulasi Suara Manual Jokowi - Ma'ruf 64,32%, Bandingkan dengan Situng KPU
"Tidak semua C1 plano dipasang tujuh hari setelah pemungutan suara, penukaran hasil rekap C1 yang tidak sebagaimana mestinya," ucap dia.
Atas penolakan saksi di Jateng, Ferry mengusulkan penyelenggara Pemilu untuk menggelar pemungutan suara ulang (PSU). Catatan BPN Prabowo - Sandiaga, PSU harusnya dilakukan di 8.146 TPS, Jawa Tengah.
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menolak hasil rekapitulasi suara secara manual Pilpres 2019 tingkat Provinsi Jateng dan minta pemungutan suara ulang.
- Komisioner KPU Bilang Begini Soal Hasil PSU di Kuala Lumpur
- Sejumlah Caleg Berseliweran di Sekitar Lokasi PSU, Bawaslu Tanggapi Begini
- Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur Banyak Kendala, Ratusan Orang Tak Memilih
- Once Mekel Beri Tanggapan Soal Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur
- Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur Digelar Minggu
- PSU di Kuala Lumpur Jadi Perhatian Serius Bawaslu