Kurangi Pengangguran, 295 SMK Kerja Sama dengan 97 Perusahaan
jpnn.com, SURABAYA - Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka program pendidikan vokasi yang sesuai antara SMK dan industri. Ini dilakukan agar serapan tenaga kerja lulusan SMK bisa lebih banyak.
Program link and match antara SMK dan industri sejatinya telah dilakukan sejak 2 tahun terakhir. Hanya saja di Jatim baru kali ini dilakukan.
Ada 295 SMK dan 97 perusahaan yang mengikuti program ini. Program yang digagas Menperin Airlangga Hartanto tersebut diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran yang setiap tahunnya didominasi oleh lulusan SMK.
"Dengan kerja sama itu, siswa SMK menjadi lebih tahu kebutuhan industri, dan lulusan SMK bisa terserap sesuai jurusannya," ungkap Airlangga.
Sementara Hamid Muhammad, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud mengatakan pihaknya juga memberikan dana segar untuk revitalisasi sekolah dan peralatan laboratorium.
"Besarannya tak tanggung-tanggung, mencapai Rp 2,95 miliar. Dengan begitu kendala yang kerap dihadapi oleh sekolah untuk meningkatkan skill siswa diharapkan bisa teratasi," tutur Hamid.
Program link and match serta pemberian kucuran dana segar tersebut diharapkan mampu memberikan perbaikan nyata bagi kualitas siswa SMK di Jatim.(end/jpnn)
Kemendikbud juga memberikan dana segar untuk revitalisasi sekolah dan peralatan laboratorium untuk SMK.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Stan Vokasi di Pameran Business Matching 2024 jadi Perhatian Pebisnis
- Dirjen Kiki Sebut Program Doktor Terapan Amanah UU, Pendidikan Vokasi Naik Kelas
- Perubahan Industri Makin Cepat, Pendidikan Vokasi Harus Melompat Jauh ke Depan
- Kemenhub Terus Optimalkan Pendidikan Vokasi BPSDMP
- SMK Gratis Harus Menjamin Mutu Lulusan Sesuai Kebutuhan Industri
- Sekjen Kemendikbudristek: Kiprah Lembaga Kursus Tidak Bisa Dipandang Sebelah Mata