L-API: Jokowi Akan Kalah jika Tak Mengontrol Pendukungnya

L-API: Jokowi Akan Kalah jika Tak Mengontrol Pendukungnya
Direktur Strategi dan Analisis Data Lembaga Analisis Politik Indonenesia Fadlin Guru Don. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hubungan para pendukungan pasangan Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi semakin hari semakin memanas. Baru-baru ini Aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman kembali diadang massa saat akan melakukan deklarasi gerakan hastag 2019 ganti presiden.

Direktur Strategi dan Analisis Data Lembaga Analisis Politik Indonenesia Fadlin Guru Don (FGD) menyarankan kepada Jokowi untuk mengontrol sikap pendukungnya. Pasalnya, jika para pendukungnya tidak kontrol maka akan berbahaya karena dapat menggerus elektabilitas Jokowi, bahkan dapat berdampak pada kekalahannya di Pilpres 2019.

“Saya berharap Pak Jokowi untuk segera mengontrol pendukungnya jika tidak, akan berefek pada kekalahannya pada Pilpres nanti,” kata Fadlin Guru Don Kepada JPNN.com di Jakarta, Senin (27/8),

Menurut FGD, Jokowi termasuk timnya harus belajar banyak pada pengalaman Pilkada Jakarta 2017 lalu. Menurutnya, kasus Neno Warisman ini tidak ada bedanya dengan penolakan Fahri Hamzah dan kawan-kawan di berbagai daerah beberapa tahun lalu, ada semacam diskriminasi hak berdemokrasi seseorang.

FGD juga mengingatkan kepada Jokowi untuk tidak terlalu percaya diri dengan elektabilitasnya yang cukup tinggi saat ini, kalau tidak mau tumbang seperti Ahok.

“Elektabilitas Ahok dulu lebih dari 60 persen tetapi kenyataannya dia tumbang juga. Jadi Jokowi tidak perlu terlalu percaya diri, apalagi gerakan penolakan pendukungnya semacam kemarin dibiarkan. Teman-teman media mungkin masih belom lupa bagaimana dahsyatnya penolakan pemerintah terhadap kehadiran umat pada aksi 212 dulu, tetapi kenyataanya massa saat itu tak terbendung, bahkan ada yang mencarter pesawat kan...? Artinya cara seperti itu bukan justru menguntungkan malah merugikan Jokowi,” tuturnya

Akademisi Universitas Mercu Buana ini juga mengatakan bahwa sikap persekusi pendukung Jokowi justru lebih menguntungkan Prabowo-Sandi karena publik bisa saja menilai bahwa pemerintahan Jokowi anti demokrasi dan kebebasan berpendapat.

“Pemerintah harus waspada jangan sampai publik menilai bahwa Jokowi anti-demokrasi dan kebebasan berpendapat. Ini akan menguntungkan pasangan Prabowo-Sandi bila isu ini terus di angkat,” beber Fadlin.

Baru-baru ini Aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman kembali diadang massa saat akan melakukan deklarasi gerakan hastag 2019 ganti presiden.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News