Lah, LSM Penerima Duit AS Kini Sariawan soal Freeport

Lah, LSM Penerima Duit AS Kini Sariawan soal Freeport
Lokasi pertambangan PT Freeport Indonesia di Papua. Foto: dokumen Jawa Pos

jpnn.com - jpnn.com - Mantan komisioner Komisi Hak Asasi Manusia Ahmad Baso memertanyakan sikap kaum muda yang terkesan tidak bersuara menyikapi ancaman dari PT Freeport Indonesia (PTFI) terhadap pemerintah.

Dia mengajak kalangan muda terutama dari Nahdlatul Ulama untuk membela Menteri ESDM Ignasius Jonan yang sedang berupaya menyelamatkan kekayaan sumber daya alam (SDA) milik Indonesia yang selama ini dikeruk anak usaha Freeport McMoRan itu.

"Ketika Freeport main ancam ke NKRI, mana suara-suara anak-anak muda yang katanya bela tanah dan sumber daya Indonesia?” ujarnya, Selasa (21/2).

Menurutnya, kalangan muda nahdliyin harus bersuara membela Jonan. Sebab, saat ini mantan menteri perhubungan itu sedang jadi sasaran.

“Pak Jonan yang kemarin ikut memperingati maulid di Ansor dan kini mau hajar setan Freeport, kok anak-anak yang ngaku NU pro-kedaulatan SDA pada bisu gak belain Pak Jonan?” sambungnya.

Baso yang juga tokoh muda NU itu lantas menyoroti pernyataan PTFI yang mengaku sudah menyetor uang ke kas negara sebesar Rp 214 triliun selama 25 tahun terakhir. Menurut Baso, kondisi yang terjadi justru sebaliknya.

Menurut Baso, PTFI setiap tahun mengeruk keuntungan hingga mencapai Rp 50 triliun, namun hanya sebagian kecil yang diberikan ke Indonesia. Karenanya, seharusnya jumlah yang diserot PTFI ke Indonesia lebih dari angka itu.

"Jadi selama 25 tahun itu totalnya Rp 1.250 triliun. Berarti tiap tahun cuma setor rata rata 10 persen (ke kas negara, red),” tegasnya.

Mantan komisioner Komisi Hak Asasi Manusia Ahmad Baso memertanyakan sikap kaum muda yang terkesan tidak bersuara menyikapi ancaman dari PT Freeport

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News