Lahirnya Generasi Emas Cile

Lahirnya Generasi Emas Cile
Arturo Vidal sebut Cile telah melahirkan generasi emas. FOTO: AFP

jpnn.com - NEW JERSEY - Cile datang ke Amerika Serikat untuk berlaga di Copa America Centenario 2016 berstatus bukan unggulan pertama. Meski berpredikat juara bertahan, La Roja diyakini tak mampu mempertahankan gelar yang direbutnya pada 2015 lalu. 

Terlebih, Cile telah berganti pelatih. Jorge Sampaoli mundur dan diganti oleh Juan Antonio Pizzi. Juru racik berdarah Argentina tersebut bakal sulit menyamai pencapaian Sampaoli. 

Argentina dan Brasil merupakan tim yang diunggulkan bisa merengkuh trofi. Tapi, Cile berhasil menepis keraguan tersebut. Mereka mampu melaju ke final dan akhirnya juara. 

Cile sebenarnya tampil tak meyakinkan di awal. Pada laga pertama fase grup, mereka kalah 1-2 dari Argentina. Pada laga kedua, Cile memang menang 2-1 atas Bolivia. Tapi, mereka meraihnya secara kontroversial setelah diberi penalti pada injury time babak kedua. 

Langkah gagah Cile baru dimulai pada laga ketiga fase grup usai menang meyakinkan 4-2 atas Panama. 

Di perempat final, La Roja menunjukkan kelasnya. Meksiko dihajar dengan skor sangat telak 0-7. Hasil tersebut cukup mengejutkan mengingat Meksiko juga salah satu tim kuat. 

Laju Cile tak terbendung setelah di semifinal menyingkirkan tim kuat lain, Kolombia. Meski begitu, mereka tetap dipandang sebelah mata mengingat Argentina tengah on fire, terutama Lionel Messi. Tapi, Cile berhasil mengalahkan Argentina di final untuk kali kedua secara beruntun. 

Gelandang Arturo Vidal menyebut Cile telah melahirkan generasi emas. Dua gelar juara Copa America secara beruntun merupakan bukti sahih. 

NEW JERSEY - Cile datang ke Amerika Serikat untuk berlaga di Copa America Centenario 2016 berstatus bukan unggulan pertama. Meski berpredikat juara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News