Lalu Muhammad Zohri Pulang Kampung, Ada Kerinduan, Keharuan

Lalu Muhammad Zohri Pulang Kampung, Ada Kerinduan, Keharuan
Lalu Muhammad Zohri di antara keluarga dan tetangga di Lombok Utara kemarin. Foto: FARID S. MAULANA/Jawa Pos

jpnn.com - Lalu Muhammad Zohri tetap memilih tinggal di rumah masa kecilnya. ”Saya ingin ke pantai lagi, main bola dengan teman-teman,” katanya.

FARID S. MAULANA, Lombok Utara

TIBA-tiba saja keheningan menyeruak. Di dalam mobil berpenumpang sepuluh orang yang tengah melaju menuju Lombok Utara itu. Tak lama setelah Lalu Muhammad Zohri menyelesaikan kalimatnya.

”Saya lahir dan besar di sini, ingin ikut merasakan dukanya. Ingin bantu Lombok bangkit lagi,” kata juara dunia lari 100 meter U-20 itu.

Matahari begitu terik memanggang Lombok, Jumat (31/8). Di kanan-kiri jalan tampak reruntuhan teronggok. Rentetan gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak 29 Juli lalu memang meluluhlantahkkan puluhan ribu bangunan.

”Dulu banyak rumah berjejer, sekarang bisa rata begitu,” ucap Zohri lagi sambil matanya tidak pernah lepas dari reruntuhan rumah dan tenda-tenda pengungsian di sepanjang jalan.

Jawa Pos berada di mobil yang sama dengan Zohri yang juga mengangkut empat atlet atletik asal NTB lainnya. Baik Fadlin, Sapwaturrahman, Andrian Yasin, maupun Yuliana, semuanya larut dalam keprihatinan yang sama dengan Zohri melihat Lombok sekarang ini.

Mobil terus melaju. Membawa para atlet yang baru saja tampil di Asian Games 2018 itu. Menuju kampung halaman Zohri di Desa Karang Pansor, Kabupaten Pemenang, Lombok Utara.

Lalu Muhammad Zohri pulang kampung ke Lombok Utara, menatap puluhan ribu bangunan yang hancur karena gempa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News