Larangan Penggunaan Plastik Ancam Kehidupan Pemulung
jpnn.com, JAKARTA - Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) tidak sepakat dengan keputusan pemerintah perihal pelarangan penggunaan kantong plastik.
Ketua IPI Pris Polly Lengkong mengatakan, kebijakan itu mengancam kehidupan jutaan pemulung di Indonesia.
Menurut Pris, ada lima juga pemulung yang menjadi anggota IPI yang menggantungkan hidup dari plastik bekas.
"Kami menyatakan keberatan atas kebijakan larangan penggunaan kemasan plastik yang berlaku di lima wilayah dari 40 wilayah yang ditargetkan,” kata Pris, Selasa (15/1).
Dia menambahkan, jika kebijakan itu diterapkan secara masif, kesenjangan sosial di masyarakat akan semakin lebar.
Menurut Pris, plastik bekas bernilai ekonomi. Begitu juga dengan sampah lainnya yang bisa didaur ulang.
Dia mencontohkan sampah plastik termasuk kantong plastik memiliki nilai ekonomis yang dapat dijual dengan harga Rp 500 - Rp 900 per kilo.
Sementara itu, kemasan botol PET bekas merupakan sampah plastik yang nilainya cukup tinggi dengan kisaran harga Rp 4.500 - Rp 8.000 per kilo.
Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) tidak sepakat dengan keputusan pemerintah perihal pelarangan penggunaan kantong plastik.
- Rangkul Anak-Anak Pemulung, Akulaku & BAZNAS RI Berbagi Berkah Ramadan
- AQUA Berdayakan Para Pemulung Jadi Pelaku Industri Ekonomi Sirkular
- Seorang Pemuda Tewas Tersambar Kereta di Cipinang
- Kampanye Hari Ini, Ganjar Temui Pemulung di Bekasi
- Pura-pura Jadi Pemulung, Mardianto Mencuri di Rumah Kosong
- Pemulung Melihat Tas Warna Merah, Isinya Bikin Geger, Astagfirullah