Luhut: Tidak Perlu Takut Menjadi Minoritas

Luhut: Tidak Perlu Takut Menjadi Minoritas
Puluhan Bhiksu bersama ribuan Umat Buddha melakukan ritual pradagsina, mengelilingi tiga kali putaran Candi Borobudur usai detik-detik Waisak di Pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis pagi, 11 Mei 2017, pukul 04.42.09. FOTO : MUHAMAD ALI/JAWAPOS

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyakinkan bahwa minoritas tidak boleh takut menjadi warga negara Indonesia.

Hal tersebut disampaikan dalam perayaan Hari Suci Waisak 2615 di Vihara Ekayana Arama, Jakarta Barat kemarin (11/5).

Jenderal Purnawirawan TNI ini menyebut, semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.

“Tidak perlu takut, sepanjang Anda berjalan pada koridor hukum teguh pada aturan dan berada di jalan yang benar," ujar Luhut dalam sambutannya.

Menurutnya, Indonesia dilahirkan sebagai bangsa yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Tidak boleh pecah hanya karena keberagaman itu. Menghadapi dinamika yang terjadi, Luhut berharap semua pihak dapat menahan diri.

Luhut meminta umat Budha untuk ikut menjaga persatuan bangsa dan menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat dan memberi kasih sayang pada sesama seperti yang diteladankan Sang Buddha.

Hal ini dapat dimulai dengan menghilangkan sekat-sekat perbedaan dengan masyarakat di lingkungan sekitar.

Luhut memberi contoh kesederhanaan yang ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden juga mengupayakan pembangunan ekonomi secara merata. Tanpa melihat daerah, suku maupun budaya daerah tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyakinkan bahwa minoritas tidak boleh takut menjadi warga negara Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News