Mahasiswa yang Terlantar Harusnya Minta Tanggung Jawab YSGUA

Mahasiswa yang Terlantar Harusnya Minta Tanggung Jawab YSGUA
Ilustrasi mahasiswa. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Aliansi Peduli Ilmu dan Pendidikan (API Pendidikan) Arief Wijaksana, mendorong mahasiswa Swiss German University (SGU) untuk kritis melihat masalah pemutusan pinjam pakai lahan dan gedung kampus  oleh PT Bumi Serpong Damai (BSD).

Salah satunya, dengan jalan menuntut pertanggungjawaban pengelola pendidikan di SGU, yakni Yayasan Swiss German University Asia (YSGUA) untuk  menyediakan sarana pendidikan.

''Di dalam kampus bermasalah, memang mahasiswa selalu jadi korban. Terkait masalah di SGU, penyebabnya karena lahan dan gedung kampus sudah tujuh tahun tidak pernah dibayar sepeser pun kepada PT BSD. Karena itu mahasiswa harus kritis menanyakan kepada yayasan, uang mahasiswa dikemanakan,’’ujar Arief di Jakarta Minggu (18/12).

Menurutnya, mahasiswa SGU bisa menjadi motor pendobrak di kampus dengan menuntut pihak pengelola secara transparan.  
''Minta pengelola agar menunjukkan kepada mahasiswa, apakah kampus memiliki bukti kepemilikan lahan dan bangunan,’’ ujarnya.


Mahasiswa SGU, katanya, paham bahwa kasus yang membelit kampusnya bukan sengketa kepemilikan lahan dan bangunan.

Tapi sengketa kesepakatan dimana PT SGU tidak memiliki itikad dengan tidak memenuhi kewajibannya selama bertahun-tahun.

''SGU kampus internasional dikenal sebagai kampus swasta termahal di Indonesia disegel karena tidak pernah membayar utang angsuran. Kemana larinya uang mahasiswa selama ini,'' jelasnya,

Karenanya, Arief melihat, kasus ini sebagai bentuk ketidak-pedulian pihak yayasan SGU terhadap nasib mahasiswanya.

JAKARTA - Koordinator Aliansi Peduli Ilmu dan Pendidikan (API Pendidikan) Arief Wijaksana, mendorong mahasiswa Swiss German University (SGU) untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News