Mahyudin: Masyarakat Konsumtif Karena Terpengaruh Iklan
jpnn.com, PURWAKARTA - Wakil Ketua MPR Mahyudin menilai, tantangan kebangsaan terbesar saat ini menghadapi kuatnya arus globalisasi.
Karena dari kenyataan yang ada, masyarakat terlihat sangat tengaruh dengan berbagai iklan produk luar negeri. Akibatnya, Indonesia menjadi negara konsumtif.
"Jumlah penduduk Indonesia sekarang lebih dari 260 juta. Ini merupakan pasar potensial bagi negara-negara lain. Apalagi juga memiliki sumberdaya alam yang begitu melimpah. Karena itu mereka masukkan iklan, membuat hidup masyarakat menjadi konsumtif," ujar Mahyudin saat menggelar sosialisasi empat pilar MPR bekerja sama dengan Soksi di Pendopo Pemkab Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (16/9).
Mahyudin kemudian mencontohkan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai barang rumah tangga kini didominasi produk-produk mancanegara.
Mulai dari kompor, peralatan dapur lain, kendaraan. Bahkan hingga produk-produk lain seperti shampoo, sabun, dan lain-lain.
"Jadi hampir semua yang kita miliki di rumah itu produk luar. Saya ke sini naik mobil dan di jalanan saya lihat enggak ada buatan Indonesia. Akibatnya, kita jual tanah air, minyak, batubara untuk beli bahan konsumtif. Saya tak tahu seperti apa penduduk Indonesia 50 tahun ke depan," ucapnya.
Menghadapi kondisi yang ada, Mahyudin menyambut baik seruan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Dedi menurutnya, pernah menyarankan masyarakat di desa lebih baik menggunakan waktu memelihara kambing, daripada sibuk dengan dunia maya. Apalagi jika tak mampu menghasilkan apa pun dari kesibukan di dunia maya tersebut.
Masyarakat terlihat sangat tengaruh dengan berbagai iklan produk luar negeri. Akibatnya, Indonesia menjadi negara konsumtif.
- Bamsoet Mengapresiasi Gagasan Hendropriyono Melestarikan Budaya Bangsa
- Bamsoet Dukung Panglima TNI Menindak Tegas OPM
- OPM Tembak Danramil, Syarief Hasan Desak Pemerintah Ambil Langka Tegas
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Berpeluang dapat THR? Ketua MPR Berikan Usul Penting
- Siti Mukaromah: Ramadan Momentum Mempererat Kerukunan Antarumat Beragama
- Sjarifuddin Hasan: Bila yang Dipilih Ingkar Janji, Rakyat Bisa Menuntut