Mantan Menko Curiga Angka Kenaikan BBM dari Pesanan Bank Dunia

Mantan Menko Curiga Angka Kenaikan BBM dari Pesanan Bank Dunia
Mantan Menko Curiga Angka Kenaikan BBM dari Pesanan Bank Dunia

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin), Rizal Ramli mencurigai adanya unsur pesanan dalam keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk solar dan premium masing-masing Rp 2000. Sebab, angka kenaikan itu persis dengan yang disodorkan Bank Dunia.

“Kesimpulan saya pemerintahan Jokowi hanya tidak ada bedanya dengan rezim sebelumnya. Lebih ironis lagi, besarnya kenaikan yang Rp2.000 per liter itu persis dengan desakan Bank Dunia. Ini mengonfirmasi siapa sesungguhnya yang men-drive (menyetir, red) kebijakan ekonomi di negeri ini. Jargon berpihak kepada rakyat yang digembar-gemborkan Jokowi, ternyata palsu belaka,” kata Rizal usai bertemu Ketua MPR, Zulkifli Hasan, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (18/11).

Menurutnya, soal BBM yang paling mendasar justru di sisi hulu. Untuk itu, kata Rizal, seharusnya pemerintah memberantas mafia migas yang telah banyak merugikan rakyat dan bangsa Indonesia. "Soal BBM juga terkait dengan cost recovery yang telah naik hingga 200 persen dengan lifting yang justru turun sampai 40 persen," ujarnya.

Masih terkait persoalan BBM di sektor hulu, menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengingatkan pentingnya pemerintah membangun kilang minyak (refinery) 3x200.000 barel. Dengan adanya kilang, maka pemerintah bisa menghemat biaya pengadaan BBM hingga 50 persen dari sekarang.

Sayangnya, pemerintah justru menaikkan harga BBM. "Ini langkah pemerintah yang malas dan tidak kreatif. Akibatnya rakyat yang selalu menjadi korban,” ulasnya.

Secara sinis Rizal menyampaikan ucapan selamat kepada pemerintahan Presiden Jokowi karena keberaniannya menaikkan harga BBM subsidi di dalam negeri di saat harga minyak dunia turun. “Sungguh, apa yang dilakukan Jokowi belum pernah dilakukan pemerintah sebelumnya,” katanya.(fas/jpnn)


JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin), Rizal Ramli mencurigai adanya unsur pesanan dalam keputusan Presiden


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News