Masih ada 200 Ribu Anak Putus Sekolah di Bekasi

Masih ada 200 Ribu Anak Putus Sekolah di Bekasi
Siswa SD sedang belajar di kelas. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pendidikan Kota Bekasi, Imam Kobul Yahya mengatakan, ada sekitar 200 ribu Anak Putus Sekolah (APS) dan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kota Bekasi.

Data tersebut didapat dari kementerian. Di mana dalam pernyataannya ada sekitar 60 persen ATS dan APS yang tersebar di Jabodetabek putus sekolah.

“Kalau di rata-rata, per wilayah berarti ada sekitar segitu, dengan angka tertinggi di Kabupaten Tangerang, dan kita di bawah Tangerang,” ujar Imam.

Menurut Imam, tingginya angka anak putus sekolah juga dikarenakan faktor ekonomi. Di mana berdasarkan penuturannya juga ada 40 persen siswa yang terbukti menunggak iuran sekolah dan sekitar tujuh persen tercatat menunggak meski sudah lulus.

Selain itu, sistem pendidikan yang menggunakan nilai NEM juga menjadi kendala anak-anak tersebut untuk melanjutkan pendidikan.

“Memang gratis, tapi kan di negeri, nah kalau NEM gak mencukupi, masuk swasta, bagaimana kabarnya? Soalnya yang bermasalah ini yang di swasta, dan rata-rata APS ini dari swasta, seperti contohnya kemarin di sekolah Gloria itu,” terangnya.

Ditambah pihak dinas yang tidak memonitor dengan baik siswa-siswa sekolah. Bahkan menurut Imam, pihak dinas diyakini tidak memiliki data valid dan lengkap terkait hal tersebut.

“Yang jelas kita ini angka partisipasi pendidikannya tinggi, tapin sayang angka ATS dan APS juga tinggi, karena pihak dinas tidak melakukan razia dan memonitor anak-anak sekolah atau yang sudah tidak sekolah ini,” jelasnya.

Pengamat Pendidikan Kota Bekasi, Imam Kobul Yahya mengatakan, ada sekitar 200 ribu Anak Putus Sekolah (APS) dan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kota

Sumber goBekasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News