Masih Sering Stalking Mantan? Waspada Bisa Depresi

Masih Sering Stalking Mantan? Waspada Bisa Depresi
Putus cinta. Foto: Pixabay

jpnn.com - Meski tergolong hal biasa, namun putus cinta bisa jadi hal yang paling menyakitkan bagi sebagian orang. Dampaknya bisa dirasakan berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun jika terus menatapi nasib tanpa mau move on.

Jika berlarut-larut bahkan bisa mengakibatkan gangguan kejiwaan. Salah satu tanda Anda belum move on dari mantan adalah Anda sering stalking mantan lewat media sosialnya.

Stalking pada dasarnya merupakan suatu perilaku untuk mencari informasi sesuai dengan kebutuhan dengan memantau informasi yang ada di depan mata.

Sedangkan menurut stalkingawareness.org, definisi stalking lebih mengarah pada pola perilaku yang ditujukan oleh seseorang kepada orang tertentu yang akibatnya bisa menimbulkan perasaan takut dari orang tersebut.

Menurut penelitian bahwa makin besar kesedihan yang dirasakan seseorang setelah putus cinta, semakin besar keinginannya untuk membuntuti mantan atau stalking lewat sosial media.

Hal ini terutama sering dilakukan oleh pihak yang diputuskan dari sebuah hubungan.

Salah satu alasan seseorang tetap stalking mantan lewat media sosial adalah ingin mengetahui kabarnya saat ini tanpa diketahui sang mantan. Bahkan ada pula yang membuat akun media sosial palsu agar keberadaan Anda untuk terus memantau tidak diketahui.

Secara psikologis, membuntuti atau stalking mantan pacar akan memperparah kondisi emosi Anda. Akibatnya suasana hati juga akan makin memburuk.

Jika berlarut-larut bahkan bisa mengakibatkan gangguan kejiwaan. Salah satu tanda Anda belum move on dari mantan adalah Anda sering stalking mantan lewat media sosialnya.

Sumber klIkdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News