Masyarakat Diimbau Sadar Bahaya Campak dan Rubella

Masyarakat Diimbau Sadar Bahaya Campak dan Rubella
Seorang anak yang sedang disuntik imunisasi campak dan rubella (Ilustrasi). Foto IST

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan terus berupaya mengkampanyekan pencegahan preventif penyakit campak dan rubella, serta memberikan penyuluhan terkait bahaya dua penyakit, yang menyerang anak-anak.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, campak dan rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus campak dan fubella.

Campak dan rubella sangat menular. Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat Imunisasi tersebut, atau belum pernah mengalami penyakit campak dan rubella memiliki risiko tinggi tertular penyakit ini.

Gejala penyakit campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk, pilek dan mata merah (konjungtivitis), sedangkan gejala penyakit rubella tidak spesifik, bahkan bisa tanpa gejala.

Gejala umum berupa demam ringan, pusing, pilek, mata merah dan nyeri persendian, mirip gejala flu.

Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. Data menunjukkan, pada tahun 2000, lebih dari 12 juta anak di dunia meninggal karena komplikasi penyakit campak.

Sedangkan rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.

Kecacatan tersebut dikenal sebagai sindroma rubella kongenital yang meliputi kelainan pada jantung, kerusakan jaringan otak, katarak, ketulian dan keterlambatan perkembangan.

Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat Imunisasi tersebut, atau belum pernah mengalami penyakit campak dan rubella memiliki risiko tinggi tertular.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News