Mengenal Kapolresta Sidoarjo AKBP Zain Dwi Nugroho

Mengenal Kapolresta Sidoarjo AKBP Zain Dwi Nugroho
Kapolres Sidoarjo AKBP Zain Dwi Nugroho. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Sejak awal bulan ini Polresta Sidoarjo punya nahkoda baru. Dia adalah AKBP Zain Dwi Nugroho. Karirnya melaju pesat seiring kinerjanya yang dinilai apik. Salah satunya menjadi pembantu asisten Sespri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekpri Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

''SAYA tidak lahir dari keluarga polisi. Masuk Akpol hanya dengan modal persyaratan dan niat yang kuat. Tidak pakai uang,'' kata AKBP Zain Dwi Nugroho kemarin (23/11).

Lahir di Demak, Jateng, 42 tahun silam, dia berasal dari keluarga sederhana. Bapaknya adalah guru SMP. Ibunya bidan desa. Karena ingin membanggakan orang tua, Zain tertarik menjadi polisi. 

Setelah menuntaskan jenjang pendidikan SMA pada 1994, Zain langsung mendaftar Polri. Berbekal fisik dan nilai akademis yang apik, dia lolos pada pendaftaran pertama. Fisik mumpuni itu didapat dari kebiasaannya berolahraga. Dia kepincut dengan sepak bola. ''Main di posisi gelandang bertahan,'' tuturnya.

Hobi itu sempat ditekuni setelah masuk Akpol. Dia beberapa kali bertanding membela PS Polri. Namun, kesibukan yang kian menggunung membuatnya perlahan tidak bisa bermain sepak bola. ''Apalagi pernah cedera. Jadi ya jaga diri baik-baik saja,'' tuturnya.

Zain berdinas di Bali setelah lulus Akpol. Mayoritas di bagian reserse kriminal (reskrim). Mulai Kaur bin ops (KBO), Wakasatreskrim, sampai Kasatreskrim. Dari Pulau Dewata, Zain kemudian bertugas di Jakarta. Bergabung dengan Polda Metro Jaya. Zain bertugas di jatanras. 

Zain juga mengemban amanat sebagai Kapolsek untuk kali pertama. Dia ditunjuk menjadi Kapolsek Pamulang, Tangerang Selatan. ''Setelah itu kembali ke Akpol,'' jelasnya. Zain dipercaya sebagai kakak asuh siswa atau komandan kompi taruna (taruna). ''Dua tahun. Mulai 2006 sampai 2008,'' jelasnya.

Perwira polisi kelahiran 3 Mei 1976 itu lantas balik ke Polda Metro Jaya. Zain menjadi bagian dari staf pribadi pimpinan (spripim). ''Jabatan Kapolsek kedua dipercayakan setelah itu,'' jelasnya. Zain memimpin Polsek Taman Sari, Jakarta Barat. 

Karirnya terus melesat. Zain lolos sekolah staf dan pimpinan menengah (sespimmen) tidak lama kemudian. Setelah lulus, dia bertugas di Polda Aceh selama beberapa saat sebelum kembali ke Jakarta. Zain dilirik untuk menjadi staf mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia dipercaya sebagai pembantu asisten Sespri. Membantu seniornya. Kombespol Rudi Setiawan yang kini menjadi Kapolrestabes Surabaya. ''Yang pasti bisa banyak belajar karena berada di lingkungan orang nomor satu,'' ungkapnya.

Delapan hari setelah peringatan HUT Ke-69 RI pada 2014, Zain mendapat tugas kali pertama sebagai Kapolres. Dia dipercaya memimpin Kapolres Magelang Kota. Di daerah tersebut, dia dua kali didapuk sebagai Kapolres. Setelah di kota, Zain bergeser ke Kabupaten Magelang. ''Ini (di Sidoarjo) adalah amanat ketiga menjadi Kapolres,'' ucapnya.

Zain melanjutkan tugas barunya sebagai Wadirkrimum Polda Jateng setelah menjadi Kapolres Magelang. Dia bersyukur pada masa-masa itu dipanggil untuk menjalani seleksi sebagai sekretaris pribadi (Sekpri) Kapolri Jenderal Tito Karnavian. ''Bangga sekali pastinya,'' kata suami Wanda Nugroho itu. 

Dia optimistis bisa menyalurkan visi dan misi Kapolri di Kota Delta. Target utamanya mempertahankan predikat zona integritas sebagai peraih WBK-WBBM. Yakni, penghargaan tertinggi dari pemerintah di bidang pelayanan publik. ''Harus melayani masyarakat dengan baik,'' tegasnya. Dia berjanji melanjutkan Save Our Student (SOS). (hasti/c15/ai)


Zain dilirik untuk menjadi staf mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia dipercaya sebagai pembantu asisten Sespri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News