Mengenang Rudy Wowor, Si Antagonis yang Pandai Menari

Mengenang Rudy Wowor, Si Antagonis yang Pandai Menari
Mendiang Rudy Wowor. Foto: source YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Dunia perfilman tanah air berduka dengan kepergian aktor kawakan Rudy Wowor. Pemilik nama lengkap Rudolf Canesius Soemolang Wowor ini mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker prostat yang telam lama dideritanya, pada Jumat (5/10) pagi.

Kiprah Rudy Wowor di industri hiburan tanah air cukup mumpuni. Dia telah eksis di jagat hiburan tanah air sejak tahun 1970-an. 

Wafat pada usia 74 tahun, bagaimana perjalanan karier Rudy Wowor semasa hidupnya?

1. Mengawali karier sebagai Aktor sejak tahun 1970-an

Memiliki wajah bule, Rudy Wowor laris berperan sebagai tentara Belanda dalam film-film perjuangan, sebut saja Tjoet Nja' Dhien (1988), Merah Putih (2009) dan Darah Garuda (2010).

Berkat aktingnya yang memukau di Film Tjoet Nja' Dhien, Rudy bahkan pernah masuk nominasi Aktor Pendukung Terbaik FFI 1988.

Selain tiga film perjuangan itu, dia juga telah banyak membintangi film-film lainnya, di antaranya: Impian Perawan (1976), Aladin (1980), Soerabaia '45 (1990), Madame Dasima (2001), D'Girlz Begins (2006), Quickie Express (2007), Ayat-Ayat Cinta (2008), dan Java Heat (2013).

Di pengujung usianya, Rudy juga terjun ke dunia sinetron dengan membintangi beberapa judul. Di antaranya Pelangi di Hatiku, Tirai Kasih yang Terkoyak, Benang-benang Emas, Kasih di Persimpangan, Indi Sang Bintang, Jalan Kehidupan, Mutiara Cinta, Menuju SurgaMu dan Bintang di Langit.

Kiprah Rudy Wowor di industri hiburan tanah air cukup mumpuni. Dia telah eksis di jagat hiburan tanah air sejak tahun 1970-an, bukan hanya di dunia akting.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News