Meninjau Layanan Pendidikan Anak-Anak WNI di Davao, Filipina (1)
Bangga 31 Tahun Jadi Guru Honorer di Sekolah Indonesia
Rabu, 28 November 2012 – 00:28 WIB
Nasib guru honorer yang memprihatinkan ternyata juga dialami guru-guru tidak tetap yang mengabdi di luar negeri. Salah satunya adalah Agustina Dedal yang sudah 31 tahun mengajar di Sekolah Indonesia Davao (SID) Filipina. Berikut laporan wartawan Jawa Pos M. HILMI SETIAWAN yang baru pulang dari sana.
GURAT kecantikan tersisa di wajah Agustina Dedal. Meski usianya sudah 63 tahun, dia masih terlihat ayu di balik senyumnya yang selalu mengembang. "Ini yang membuat kelihatan awet muda," ujar perempuan kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 10 Agustus 1949, itu lantas tersenyum.
Secara fisik, sehari-hari selama puluhan tahun Dedal "panggilannya" menetap di Davao, Filipina. Dia juga mempunyai suami berkewarganegaraan Filipina. Namun, hingga hari ini Dedal masih tercatat sebagai warga negara Indonesia (WNI). Dia enggan pindah menjadi warga negara tetangga tersebut.
"Saya masih sangat cinta tanah air. Biarlah begini saja," ujarnya di sela-sela menyambut kunjungan rombongan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh di Sekolah Indonesia Davao (SID), Sabtu lalu (24/11).
Nasib guru honorer yang memprihatinkan ternyata juga dialami guru-guru tidak tetap yang mengabdi di luar negeri. Salah satunya adalah Agustina Dedal
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri