Menpar: Tour de Singkarak Menuju Level Good Excelent

Menpar: Tour de Singkarak Menuju Level Good Excelent
Menpar Arief Yahya (tengah) didampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wali Kota Pariaman Genius Umar memberikan keterangan pers di Pariaman, Ahad (11/11/2018). Foto: SY RIDWAN/JPG

jpnn.com, PARIAMAN - Penyelenggaraan Tour de Singkarak (TdS) tahun ini dinilai mulai kurang greget. Meski demikian, sejumlah daerah masih menaruh harapan iven promosi lewat balap sepeda ini tetap dilanjutkan.

Bahkan, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni berharap ada hal baru pada TdS 2019, di antaranya memasukkan Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh ke rute yang dilintasi pebalap dan mengajak Provinsi Jambi masuk daftar daerah yang dilalui.

”Untuk Tour de Singkarak 2019, saya mengusulkan kepada Bapak Menteri Pariwisata dan Gubernur Sumbar, agar pebalap TdS melewati Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh. View lautnya sangat mempesona, karena jalannya sudah selesai tahun ini,” kata Hendrajoni pada pelepasan pebalap di etape terakhir TdS (etape VIII), dari Painan menuju Kota Pariaman, Minggu (11/11).

Selain itu, dia juga mengusulkan agar supaya daerah Pesisir Selatan di bagian selatan atau bagian perbatasan Provinsi Sumbar dengan Jambi juga bisa jadi rute TdS. Pertimbangannya, daerah bagian selatan Pessel itu juga banyak tempat indah untuk dipandang.

Oleh karena itu, dia menganggap perlu mengajak Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi bergabung dan menjadi bagian rute TdS. ”Apabila bergabung, maka Kabupaten Pesisir Selatan bisa menjadi tempat start dan finish sekaligus. Etape TdS semakin banyak serta daerah dilalui makin luas,” ujar bupati yang pernah berdinas di Mabes Polri itu.

Soal pembenahan destinasi, wisata, Hendrajoni menyampaikan Pantai Carocok akan terus dibenahi pihaknya sebagai objek wisata berkelas nasional dan internasional. Penataan taman, jalan pedestrian, lampu penerangan, pujasera (tempat kuliner) dan sarana prasarana lainnya terus dilakukan. Bahkan, tahun 2019 dibangun masjid terapung senilai Rp 25 miliar sebagai perwujudan wisata halal.

”DED atau gambarnya telah selesai dibuat. Masjid ini sangat bagus dan indah, semoga umat Islam lebih khusyuk beribadah di masjid dan di atas laut. Wisatawan non-muslimpun dibolehkan masuk, dengan catatan harus menutup aurat serta jaga etika kesopanan sebagaimana umat muslim,” jelasnya.

Pembukaan lapangan usaha masyarakat di bidang pariwisata, katanya masih terbuka lebar. Seperti usaha perhotelan, homestay, kafe, wahana air laut dan air tawar sebagai daya tarik wisatawan untuk lebih lama tinggal di Pessel, terutama Painan.

Penyelenggaraan Tour de Singkarak (TdS) tahun ini dinilai mulai kurang greget. Meski demikian, sejumlah daerah masih menaruh harapan iven ini tetap dilanjutkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News