Menperin: Tidak Ada Perubahan Pos Tarif
Terkait Masalah Penundaan Pemberlakuan ACFTA
Selasa, 09 Februari 2010 – 17:22 WIB
JAKARTA - Sehubungan dengan adanya upaya penundaan pemberlakuan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) di Indonesia, Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan mendasar dari pos tarif yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan injury.
"Untuk sementara ini, tidak akan ada perubahan. Namun, jika ada perubahan, mungkin bisa berupa penambahan maupun pengurangan dari 114 pos tarif yang telah ada. Tapi tidak esensial," terangnya, di Jakarta, Selasa (9/2).
Dijelaskan Hidayat, adapun rencana modifikasi tersebut merupakan respon atas permintaan sejumlah asosiasi yang mengajukan permohonan kepada Kemenperin. Contohnya lanjut Hidayat, adalah industri baja. "Tetapi kami masih terus mengkaji, terkait pertumbuhan industri tersebut beberapa waktu belakangan ini," imbuhnya.
Sekadar diketahui, sembari menunggu respon terhadap notifikasi penundaan pemberlakuan ACFTA itu, Hidayat mengaku Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan juga tengah sibuk menyusun data dan informasi terbaru, dari sejumlah industri yang terkena dampak pemberlakuan FTA. "Sampai sekarang memang ada beberapa masukan tambahan, serta ada beberapa sektor yang meminta penundaan dan akan kami pertimbangkan," jelasnya. (cha/jpnn)
JAKARTA - Sehubungan dengan adanya upaya penundaan pemberlakuan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) di Indonesia, Menteri Perindustrian (Menperin)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PIS Sukses Tekan Emisi Karbon 25,4 Ribu Ton Setara CO2
- Pupuk Indonesia Bersama BUMN Brunei Darussalam Dukung Ketahanan Pangan Regional ASEAN
- Bea Cukai Tanjung Priok Layani Ratusan Importir dan Eksportir Berstatus Mitra Utama
- Rasio Kredit Berisiko LB Bank Turun di Bawah 35 Persen, Ini Penyebabnya
- Mudik Lebaran 2024, Tol Trans Sumatera Dilintasi 2,1 Juta Kendaraan
- Cerita AO PNM dari Tanah Mataram, Tangguh jadi 'Kartini' Keluarga