Menristekdikti: Tidak Perlu Senjata untuk Tangkal Radikalisme

Menristekdikti: Tidak Perlu Senjata untuk Tangkal Radikalisme
Menristekdikti Mohamad Nasir. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, TANGERANG - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengajak seluruh pemangku kepentingan riset, teknologi, dan pendidikan tinggi bekerja bersama menjawab tantangan terbesar saat ini.

Yaitu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia demi mewujudkan kemandirian bangsa.

Hal itu sejalan dengan peringatan HUT ke-72 RI yang mengusung tema Indonesia Kerja Bersama.

"Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemenristekdikti telah menetapkan tujuan strategis 2019 yang akan dicapai. Yaitu, meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa," ujar Nasir saat menjadi pembina upacara peringatan HUT ke-72 RI di Lapangan Puspiptek, Serpong, Kamis (17/8).

Nasir meyakini dengan bekerja bersama, tujuan strategis itu bisa tercapai.

Nasir menjelaskan, kerja bersama antara perguruan tinggi, riset dan industri merupakan sebuah strategi dalam meningkatkan nilai tambah hasil penelitian menjadi sebuah inovasi dan produk iptek berskala pasar.

"Dengan bekerja bersama, maka kemajuan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian dapat cepat terwujud," ucap Nasir.

Dia juga memanfaatkan momen peringatan HUT ke-72 RI untuk mengingatkan betapa pentingnya persatuan bangsa. 

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengajak seluruh pemangku kepentingan riset, teknologi, dan pendidikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News