Menteri Muhadjir Berharap Sastra Indonesia Mendunia

Menteri Muhadjir Berharap Sastra Indonesia Mendunia
Presiden Jokowi dan Mendikbud Muhadjir Effendy (tengah) di Istana Negara. Foto: M. Fathra NI/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 180 sastrawan ikut berpartisipasi pada Musyawarah Sastrawan Indonesia (MUNSI) II.

Mereka adalah sastrawan hasil seleksi karya dan penyumbang puisi dalam Antologi Puisi Munsi 2016.

Munas yang dihelat sejak 18 hingga 20 Juli ini mengusung tema Sastra Sebagai Penjaga Kebinekaan Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pun turut berpartisipasi dengan meluncurkan empat buku antologi.

Yaitu, Lautan Waktu, Odah dan Kuli Kontrak, Kritik Sastra Indonesia mencari Kambing Hitam, dan Puisi-Puisi Munsi.

Muhadjir berharap munas menghasilkan langkah-langkah memajukan karya sastra Indonesia.

"Saya berharap karya sastra Indonesia bisa menjadi bahan bacaan masyarakat di negeri sendiri, terjemahan karya sastra Indonesia ke berbagai bahasa asing, karya sastra Indonesia tersebar ke kancah internasional, dan karya sastra Indonesia sebagai pengingat dan pengikat keberagaman etnik di Indonesia," tutur Muhadjir, Kamis (20/7).

Kepala Badan Bahasa Kemendikbud Dadan Sunendar menambahkan, melalui sastra, pemerintah bisa menanamkan pendidikan karakter kepada anak. (esy/jpnn)


Sebanyak 180 sastrawan ikut berpartisipasi pada Musyawarah Sastrawan Indonesia (MUNSI) II.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News