Michelin Optimis Pasar Ban Tubeless Terus Tumbuh

Michelin Optimis Pasar Ban Tubeless Terus Tumbuh
Bayu (dua dari kiri) bersama jajaran pimpinan Michelin Indonesia saat mengenalkan produk terbaru. Foto : jpnn.com

jpnn.com - SURABAYA – Langkah bisnis visioner diambil oleh PT Michelin Indonesia. Meski saat ini pasar ban tubeless hanya 30 persen dari keseluruhan kebutuhan ban nasional, namun pabrikan ban asal Perancis itu tetap berkomitmen bermain di ranah tersebut.

Hal itu ditegaskan Sales Director for 2W Division Michelin Indonesia Bayu Surya Pamugar Sugeng saat mengenalkan produk baru mereka di Shangri-La Hotel Surabaya kemarin (3/6). Bayu yakin secara perlahan pasar ban tubeless akan terus tumbuh dan membesar.

''Padahal, tiga tahun lalu hanya belasan persen,'' katanya. Selain itu, maraknya produsen sepeda motor di tanah air yang memasarkan velg ban tubeless menjadi salah satu potensi. ''Masyarakat sudah banyak berminat ke tubeless karena lebih efisien jika ada kebocoran," ungkapnya. Michelin sendiri aktif membidik masyarakat perkotaan untuk memasarkan produknya. 

Dominasi ban tubeless saat ini masih terfokus di perkotaan serta Jawa. Pihaknya menyasar Jawa Timur sebagai salah satu penopang penjualan perseroan. Penjualan sepeda motor di Jatim saat ini menduduki posisi kedua tertinggi di Indonesia dengan kontribusi 16,74 persen atau sekitar 1,1 juta unit pada 2015. Secara bahan baku, saat ini Michelin Indonesia dipasok melalui dua perusahaanjoint venture. Yakni, PT Chandra Asri Petrochemical dengan komposisi saham 55 persen dimiliki Michelin. Perusahaan patungan tersebut memasok karet sintetis. 

Sedangkan bahan baku karet alam dipasok joint venture Michelin Group dengan Barito Pacific Group. Kepemilikan saham Michelin Group adalah 47 persen. Sedangkan Barito Pacific Group memiliki saham 53 persen. ''Pasar ban di Indonesia sangat menjanjikan sehingga kami serius dengan berinvestasi untuk plantation karet,'' tambah Fiona Mambu, country communications & brands PT Michelin Indonesia. 

Bayu mengatakan, Michelin sendiri menargetkan bisa menikmati kenaikan penjualan di atas pertumbuhan ekonomi. Pihaknya meyakini, jika kondisi ekonomi membaik, daya beli masyarakat dapat mendorong pergantian dari ban tubetime ke tubeless. (vir/c4/oki/pda) 

 


SURABAYA – Langkah bisnis visioner diambil oleh PT Michelin Indonesia. Meski saat ini pasar ban tubeless hanya 30 persen dari keseluruhan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News