Hikayat Achmad Sjaichu (6/habis)

Mimpi Jumpa Nabi Muhammad, Begini Ceritanya

Mimpi Jumpa Nabi Muhammad, Begini Ceritanya
KH Achmad Sjaichu, Ketua DPRGR ketika masa peralihan Soekarno ke Soeharto, di sampul buku Kembali ke Pesantren. Foto: Repro Wenri Wanhar/JPNN

Di sela-sela kesibukan bisnisnya, Sjaichu membuka kelas bahasa Arab dan Inggris untuk pemuda-pemuda Surabaya di rumahnya. "Kursus bahasa ini masih juga dikenang oleh banyak orang di Surabaya," tulis Gus Dur dan kawan-kawan.

Mimpi Nabi Muhammad

Pada 1937 Sjaichu lulus dari Nahdlatul Wathan. Kini, ia sudah punya ayah baru lagi. Ibunya dinikahi KH. Wahab Chasbullah, yang mendirikan Madrasah Taswirul Afkar dan Nahdlatul Wathan--dua sekolah tempat Sjaichu menempa ilmu agama.

Wahab Chasbullah kawan dekat Bung Karno.

Tahun itu juga, di usia 16 tahun, pemuda Sjaichu bekerja di bagian listrik bengkel Marine Establishment (ME). Kini, PT Pal, di daerah Ujung, Surabaya.

"Pada zaman Hindia Belanda, ME adalah galangan kapal terbesar di Asia Tenggara," tulis buku Jejak Intel Jepang.

Saat bekerja di galangan kapal itulah, sebagaimana dikisahkan Sjaichu dalam buku biografinya, suatu siang dirinya mimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW di Masjid Ampel.

Dalam mimpinya, Nabi Muhammad mengambil selembar tikar. Kemudian menyerahkannya kepada Sjaichu. Sjaichu membentang tikar itu di depannya. Nabi Muhammad naik mimbar. Berkhotbah.

ACHMAD Sjaichu senantiasa menjaga wudhu'nya. Mengaku pernah bermuka-muka dengan Nabi Muhammad. Dalam mimpi sekali waktu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News