Misi Balas Dendam Persebaya

jpnn.com, SURABAYA - Duel sengit bakal terhampar di rumput Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Kamis (27/7) malam, saat tuan rumah Persebaya Surabaya menjamu Martapura FC di lanjutan Liga 2 Indonesia 2017.

Bentrok pertama kedua tim tanggal 30 April 2017 lalu menjadi penyebabnya. Gara-gara Martapura FC, internal Green Force, bergolak. Iwan Setiawan, pelatih kepala Persebaya ketika itu, sampai harus ribut dengan Bonek usai pertandingan berakhir. Manajemen tim pun kalang kabut dibuatnya sehingga akhirnya memberikan sanksi kepada Iwan bahkan kemudian memecatnya, dan akhirnya mendatangkan pelatih baru Angel Alfredo Vera.

Kedatangan Alfredo Vera membawa hasil positif. Di bawah arahannya, Green Force, dibawanya tak terkalahkan di lima laga. Persebaya yang tadinya berkubang di papan bawah langsung melesat ke papan atas, mengancam tim lain yang juga bertekad naik kasta ke Liga 1 tahun depan.

Martapura FC, biar bagaimana pun, tak lantas dilupakan oleh Bonek. Tekad membalas kekalahan menyakitkan serta membuktikan siapa yang terbaik di Grup 5 Liga 2 sudah bulat: Dendam ini harus terbalaskan!

Menghadapi Martapura bukan perkara mudah. Bisa dibilang mereka adalah pesaing terberat Persebaya. Hal itu bisa dilihat dari pencapaian Martapura sejauh ini, di mana dalam laga tandang, Laskar Sulthan Adham menduduki puncak klasemen dengan torehan 16 poin, mengangkangi Persebaya tepat di bawahnya yang mengoleksi 15 poin.

Persebaya Surabaya punya rekor apik di kandang, yakni menang dua kali dan satu kali imbang dari tiga main. Tapi Martapura tetap bisa optimistis mengingat dalam laga tandang terakhir yang mereka lakukan, kemenangan 4-2 diraih dari markas Madiun Putra.

Soal produktivitas, Madiun juga jagonya. Delapan laga dimainkan, 19 gol Qiscil Gandrum dan kawan-kawan lesakkan. Sementara Persebaya hanya sanggup mencetak 13 gol.

Sebaliknya, 12 gol yang bersarang di gawang Martapura menunjukkan betapa lemahnya lini pertahanan mereka. Persebaya, di sisi lain, jauh lebih baik dengan hanya kebobolan delapan kali.