Moratorium TKI, Pemerintah Serius Gak Sih?
jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan pemerintah melakukan moratorium pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sektor domestik ke Arab Saudi dianggap tak efektif.
Pasalnya, pengiriman asisten rumah tangga ke berbagai negara di Timur Tengah masih saja terjadi dalam jumlah yang besar.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay khawatir pengiriman tersebut akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Sebab, mereka diberangkatkan melalui jalur tidak sesuai prosedur.
"Selama kunjungan ke Qatar dan Saudi minggu lalu, tim pengawas Komisi IX menemukan fakta bahwa pengiriman masih terus berlanjut," ujar Saleh kepada JPNN.com, Senin (1/5).
Dari segi jumlah, katanya, pengiriman tenaga kerja unprosedural ke Saudi ada 1.200 orang di tahun 2016. Dari angka itu, sebanyak 1.000 orang adalah asisten rumah tangga. Sisanya, sebanyak 200 orang adalah sopir.
Dalam kaitan itu, Komisi IX mendesak pemerintah untuk menertibkan pengiriman tenaga kerja non-prosedural ini. Harus ada tindakan tegas kepada perusahaan atau perorangan yang masih melakukan pengiriman tersebut.
"Jika tidak, ini akan menjadi masalah pemerintah di kemudian hari, terutama bagi perwakilan RI di luar negeri," pungkas politikus PAN asal Sumatra Utara.(fat/jpnn)
Kebijakan pemerintah melakukan moratorium pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sektor domestik ke Arab Saudi dianggap tak efektif.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Said Abdullah
- Ahmad Sahroni Memotivasi Ratusan Mahasiswa Peserta Kampus Merdeka
- Anggota DPR Said Abdullah Rutin Bersedekah Tiap Ramadan
- Kembali Terpilih Jadi Anggota DPR, Sturman Panjaitan Berterima Kasih Kepada Masyarakat Kepri
- Survei Indikator Politik: Ahmad Sahroni Berpotensi Raih Suara Terbanyak di Dapil III DKI
- Bazar Minyak Goreng Murah di Kebon Bawang, Sahroni: Selama Ada Rezeki Saya Akan Terus Berbagi