Mungkin Ini Alasan PD Tetap Diterima Koalisi Prabowo - Sandi
jpnn.com, JAKARTA - Koalisi pendukung pasangan capres – cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno diketahui tetap menerima Partai Demokrat dalam koalisi.
Padahal, sebelumnya Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menciutkan dugaan mahar masing-masing Rp 500 miliar ke PAN dan PKS di balik langkah Prabowo menggandeng Sandi sebagai cawapres.
Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, wajar jika masyarakat bertanya-tanya. Namun, secara pribadi Ujang menilai, sikap itu tidak terlalu aneh. Karena dalam politik nyaris tak ada yang tak mungkin.
Alasan lain, kemungkinan karena faktor kedekatan PD dengan PAN dan PKS. Menurut pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini, selama sepuluh tahun memegang pemerintahan (2004-2014), kedua partai tersebut merupakan koalisi setia PD.
"Kan waktu SBY (Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono) jadi presiden, itu menaungi PAN dan PKS dalam koalisinya," ujar Ujang kepada JPNN, Kamis (23/8).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini juga menyatakan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan sejumlah petinggi PKS diketahui duduk sebagai menteri di kabinet pemerintahan SBY ketika itu.
"Jadi, kenapa PAN dan PKS menerima, kemungkinan karena kedekatan Demokrat dengan kedua partai tersebut," ucapnya.
BACA JUGA: Pilpres 2019: Tiga Keuntungan Gerindra dari Sandiaga
Cuitan Andi Arief soal dugaan mahar dari Sandiaga Uno tak mengubah sikap PKS dan PKS yang sudah dekat dengan Demokrat.
- Gandeng Kemenparekraf, Mudik Bareng MS GLOW 2024 Berangkatkan 500 Pemudik
- Sandi Ajak Masyarakat Dukung Perfilman Nasional
- Berbeda dengan Sandi Uno, Elite Sebut PPP Masih Fokus Kawal Pemilu
- Bang Sandi Blak-blakan Ungkap Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket
- Ikhtiar BPOLBF Mengembangkan SDM Kepariwisataan NTT
- Dinobatkan Sebagai Muzaki Teladan, Sandiaga Uno: Alhamdulillah