Netralitas TNI Kunci Kekuatan Menghadapi Upaya Adu Domba

Netralitas TNI Kunci Kekuatan Menghadapi Upaya Adu Domba
Kepala Sub Bidang Strategi Komunikasi Internet Puspen TNI, Letkol Inf Drs. Solih. Foto: Puspen TNI

jpnn.com - Oleh: Letkol Inf Drs. Solih

Kepala Sub Bidang Strategi Komunikasi Internet Puspen TNI


Tak lama lagi, Indonesia akan memasuki tahun politik pada 2018 mendatang. Situasi nasional diprediksi kembali memanas. Kelihatannya, agenda politik daerah maupun nasional akan berlangsung secara beriringan, dari Pilkada serentak dan pencapresan, riak-riak yang mengarah ujaran kebencian sudah terasa melalui pemberitaan. Tak hanya melalui media konvensional, media sosial belakangan juga menjadi primadona baru dalam menyampaikan berita yang sifatnya provokasi maupun hasutan.

Potensi konflik atau gesekan di masyarakat pada saat pelaksanaan Pilkada serentak sangat tinggi. Oleh karena itu, gejala tersebut sudah terasa ketika pemilihan Gubernur DKI berlangsung, dari kelompok yang satu dengan yang lain saling menyerang kata-kata maupun lewat video atau media sosial. Indikasi ini harus segera diwaspadai oleh TNI dan Polri, karena kalau menunggu ini akan fatal jadinya. Masyarakat sangat berharap kepada TNI dan Polri bisa menjadi penengah.

Untuk itu, dalam menghadapi Pilkada serentak tahun 2018, syarat atau kuncinya adalah TNI dan Polri harus tetap netral dan waspada hal-hal yang kemungkinan terjadi ditengah-tengah masyarakat.

Dalam menghadapi situasi Tahun Politik, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tidak mau kecolongan. Oleh sebab itu, jauh-jauh sebelumnya mengingatkan para prajurit TNI dan Polri agar tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan berita-berita hoax baik dalam bentuk tulisan maupun video yang belum pasti kebenarannya.

Menurut Panglima TNI, berita-berita hoaks yang belum pasti kebenarannya itu, jangan langsung disebarkan atau diviralkan tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu.

“Kalau ada informasi sekecil apapun yang akan membuat kamu marah, dicek terlebih dahulu kebenarannya, lapor kepada pimpinanmu, bisa saja berita tersebut hoax, maka prajurit TNI dan Polri harus waspada,” ujar Panglima TNI saat memberikan pengarahan kepada 1.500 prajurit TNI dan Polri se-Pulau Lombok, di Auditorium IPDN Kampus NTB, Praya Lombok Tengah baru-baru ini.

Agar tidak terulang kembali sebaiknya kita mulai mawas diri. Kita harus lebih bijak menanggapi upaya mobilisasi massa berdasarkan sentimen SARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News