Niat Terselubung Sang Ayah Mendadak Rajin Jemput Anaknya di Kampus

 Niat Terselubung Sang Ayah Mendadak Rajin Jemput Anaknya di Kampus
Niat Terselubung Sang Ayah Mendadak Rajin Jemput Anaknya di Kampus. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

Akan tetapi, kecurigaan dirasakan Karin saat ayahnya sering berdalih menjemputnya ke kampus.

"Ayah itu masih kerja, dulu jangankan jemput, telepon saja enggak pernah. Ini tiba-tiba sudah nunggu depan kampus. Awalnya sih kepikiran aneh, tapi lama lama mikirnya positif saja," kata Karin.

Si Sephia pun berlaku biasa-biasa. Sebagai sahabat baru dan juga sama-sama mendapatkan beasiswa pendidikan, Karin sering diskusi persoalan tugas kuliah bersama Karin. "Biasanya ngerjakannya di kampus atau di kosannya teman-teman," papar Karin.

Yang membuat ibunya sebut Mira sampai berani mengajukan gugatan cerai saat Karin meminta ayahnya meminta maaf kepada ibunya.

Sang ayah justru memukul dan menampar wajah Karin. Di situlah, sang ibu yang awalnya sudah tahu sangat geram dengan ayahnya.

Mira yang bekerja sebagai konsultan pajak memutuskan untuk bercerai dengan ayahnya.

"Dari dulu suami emang kayak gitu. Aku milih diam karena anak anak masih kecil, sekarang Karin sudah mau lulus kuliah. Anak pertama juga sudah kerja, jadi enggak kepikiran. Sekarang fokusnya kerjalah. Enggak aneh-aneh. Ngurusin suami yang makin nakal makan hati," kata Mira.

Sedangkan, Donjuan yang tampil rapi dengan atasan putih dipadu jas hitam serta celana hitam mengaku tidak mengurus apa-apa di PA.

Posisi Karin, 24 dalam posisi dilema. Mahasiswi pascasarjana di salah satu kampus negeri di Surabaya, Jawa Timur itu tahu bila ayahnya Donwori, 53

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News